Tuesday, December 31, 2013

mars-phobos-deimos #10 cukup




Masih kau tanya lagi bagaimana aku? Blah! Sudahlah, pergilah saja. Kembalilah ke dunia kalian lagi. Sepertinya aku sudah tidak mau tahu lagi. Bisa kita cukupkan sekian? Jangan gubris aku lagi. Biar aku mengaku aku yang mengakhiri. Satu lagi. Aku tidak akan mencari tahu akhir kisah ini. Aku pikir cukup.Selanjutnya urusan kalian sendiri.  -Phobos

Bagai ditabrak asteroid, sakit digantungkan. Nasib Phobos, yang akhirnya menyerah untuk Sang Dewa. Begitupun dia tetap tidak bisa lari dari orbitnya. Semesta tetap bersikukuh tak mengubah apapun. Semua tetap sama seperti sebelumnya. Hanya menunggu lima puluh juta tahun untuk benar-benar mengakhiri. Bersabarlah.

Akhirnya satu senyuman itupun merekah, dari seorang bernama Deimos diorbit seberang sana. Selamat, paling tidak sudah tidak ada saingan lagi untuk mendapat Sang Dewa. Cerita jadi terlihat sangat jelas,kan.


Mars-Phobos-Deimos

-end

Saturday, December 28, 2013

mars-phobos-deimos #9 apakabar?

Entah mau dibawa kemana kisah ini. Tapi setiap cerita akan ada akhirnya, pasti. - #7 phobos

Apakabar?
Pertanyaan tadi ditujukan padamu, siapapun kamu. Baiklah, padamu lebih tepatnya. Sepertinya aku tahu kemana arah cerita ini akan berakhir. Aku merasa bodoh terjebak disini. Atau lebih tepatnya dijebak, atau mungkin menjebakkan diri. Aku tidak pernah lagi menerima surat balasan darimu dan tidak lagi mengharapkannya. Sepertinya semuanya sudah terjawab. Dan aku tidak mau pusing-pusing untuk menunggu, memikirkanmu, atau mengirim surat lagi. Tapi apakah harus sekarang aku mengucapkan selamat tinggal? Tapi kita selalu pada orbit yang sama. Bagaimana mungkin aku bisa lupa? haruskah ku percepat limapuluh juta tahunku yang tersisa untuk meledak? -phobos


Dear, Phobos

Apakabar? Pasti kau kaget kenapa aku mengirimu surat. Maafkan aku.
Aku tau kau sedang putus asa tentangnya. Sebenarnya dia juga hampir sama frustasinya sepertimu, makanya dia... tidak pernah membalas suratmu. Aku kasihan padanya. Setiap hari banyak sekali waktunya tenggelam dalam lamunan tentangmu.
Tapi apa yang terjadi dengan kalian berdua bukan urusanku. 
Phobos, semangat ya!

-Deimos


Bukannya semangat, Phobos hampir gila menerima surat pertama yang pernah dikirimkan oleh Deimos. 'Do I know you, girl? Kau membuatku lebih gila!'

hei semesta! tidakkah kau bertindak? Mengubah nasibku menjadi nebula atau asteroid saja? Atau menggantikan posisi Pluto denganku? Apa aku harus meledak sekarang saja?


Dari kejauhan tampak Bumi sedang tersenyum menyaksikan semburat merah yang terpantul dari samudera-samuderanya. 'Ah Mars, kau membuat perangmu sendiri. Sepertinya ceritamu belum berakhir."



Mars-Phobos-Deimos

Friday, December 27, 2013

dream house

Tadi bongkar-bongkar folder lama di hardisk. Nggak nyangka nemu file judulnya dream house. Gambar denah pake paint. Yak, dulu saya suka banget bikin denah-denahan pake paint yang diwarna-warni. Saya ingat desain denah ini pertama kali saya pikirkan waktu SD, waktu masih kelas enam kalo nggak salah. Terus ini denah favorit banget tak pake main-mainan pake orang-orang imajinasi saya yang sedang beraktivitas didalamnya. Well, I have my own the sims on my mind. 

Dan siang ini tadi saya mencoba membuatnya dalam bentuk 3D hahahaha! masih belom selesai. Baru bentukan luar dan leveling lantai doang.

yang kuberi nama denah waktu itu, lucu ya hihi :''')

on progress, menerjemahkan apa yg ada di otak waktu itu:
rumah sederhana berpagar tanaman
rumahnya naik 1meteran biar nggak kebanjiran dan bawahnya bisa
buat basement, untuk ruang semedi,
waktu itu sudah punya cita-cita pengen punya studio desain produk furniture
hahahaha! 

dari dulu pengen banget punya halaman belakang yang bisa buat bakaran
dan hei itu ada jalan kebawah lagi buat semi-basement, tempat berkarya :'D

jalan menuju kamar-kamar ada tangga turun, agar kesannya privat

birdview, dulu ngayal rumah madepnya ke selatan, feeling aja, madep
yang lain panas matahari, ternyata pas ngambil makul tropis
emang kalo ga mau kepanasan ya gitu

so, how do you think? :")


studio 5 : B Palace Hotel & Spa

Gaaaaaaaaaaais!!! Akhirnya punya niatan buat buka laptop juga #pascadisplay.

Semester 5 ini adalah studio desain terakhir karena semester 6 dan 7 nanti sudah studio tematik (kawasan). 

Jadi proyek yang terakhir ini tugasnya adalah city hotel di Kemetiran, dekat hotel All Seasons hotel, dekat Stasiun Tugu juga. Dalam proyek city hotel ini dosen saya, Pak Alex, minta harus ada yang ditonjolkan dari hotel. Makanya saya pilih spa, karena dari dulu emang saya pengen banget bikin spa. Dan menurut saya cocok dengan konsep B Palace sendiri because not only sultan who can live in the palace. Kurang lebih gitu sih. Ohya awal-awal saya niat banget dan bayangan hotel ini sudah sangat jelas. Tapi makin kepepet deadline ada beberapa yang kurang keluar dari konsep awal. 

Proses yang paling suka pas bikin interiornya. Eskterior? Mmmm saya nggak terlalu bisa ngolah eksterior sepertinya (sedih). Ohya sebenarnya produk display kali ini selain poster dan maket ada gambar kerja (development drawing) lagi, tapi, mengingat semester lalu saya menangissss pas bikin gambar kerja di CAD, saya nggak mau lagi. Semester ini gambar kerja yang berisi utilitas sayaaa. lalalalalal skematis, pake coreldraw. Ini serius, jadinya ya warna-warni plus ada bubble diagramnya heuheu~~ :3

maket? nohope~ meskipun udah habis berapa lembar seratus ribuan -_-'

Tapi yasudahlah, ini hasil saya satu semester :'''')



kata pak alex rendernya bagus, tapi masih ngartun sih


the power of photoshop

udah bikin meeting room, tapi kelupaan dimasukin -_-


yang ini fail


masih ada biru-birunya #gagalrender



I've tried my best :')
doakan nilai saya bagus ya, amin.



bonus: the power of photoshop 



click to zoom


setelah dicek ternyata saya exportnya ke format png, ah sudahlah, -_____-

Sunday, December 22, 2013

display 5

DOOOOOOOOOOOOOOOOOOONE! walaupun nggak 100% selesai sih, I think it's enough! cukup banget. *muntah*

hasilnya

whatever the name, tapi ini 60 lembar A3


dan maket yang (as usual) nggak rapi, anggap saja selesai padahal ada komponen yang nggak dibuat, ah sudahlah.



special thanks for mama yang bela-belain sampe ikutan begadang juga, selamat hari ibu <3





wish me luck for tomorrow, to tired to post any poster :3

gnight~

Friday, December 20, 2013

arch-life

Hanya kamu yang mengerti kami, ya hanya kamu. (peluk laptop)

Sepertinya saya lagi pms, sensitif banget. Risih, sebel dan agak terganggu dengan orang disekitar yang bilang, 
'Kamarmu bau lem sih, ki.' 
'Mandi sana, kek!'
'Makan dulu, nanti sakit lhoh.'
'Kasihan bangeeeeet....'
'Kok belum mulai bikin maket?'
'Sini ku bantuiiiin...'

Tahu nggak sih rasanyaa? Saya tahu niat mereka dan kalian baik, menyemangati, tapi sebagai mahasiswa arsitektur yang sedang dilanda deadline display studio 6 SKS, itu tuh rasanya malah bikin tambah tertekan :(
(Atau saya yang sedang sensitif?)

Saya tidak butuh dikasihani. Sama sekali. Ini memang tugas kami, setiap semester. Tekanan yang mungkin akan kalian rasakan ketika skripsi nanti.

Huffft... rasanya hampir gila! Berpikir untuk cepat mengakhiri. Bener-bener deh. Jangan bikin tambah depresi dengan mengkasihani mahasiswa arsitektur yang lagi ngedeadline. Mungkin itu juga alasan kenapa mahasiswa arsitektur banyak yang bunuh diri. Aaaaah pengen nangis T.T

duh malah nyampah T.T

Monday, December 16, 2013

jutap diserang naga

photo montage, photoshop elements 10

Nggak ada yang lebih random diseminggu menjelang display selain mimpi Jutap diserang naga. Ya dua ekor naga. Dikawal oleh dua orang manusia yang nggak perlu saya sebutkan namanya. Dua ekor naga bersayap, satu warna hijau satu oranye terbang dari arah parkiran utara Jutap, lalu masuk dengan menghancurkan entrance utara. Berhasil masuk Jutap, mereka menghancurkan tritisan depan studio sambil menyembur-nyemburkan api ke dalam studio satu. Semua orang distudio satu menghambur berlari ke arah studio dua pojok, termasuk saya, sambil membawa cutter (entah kenapa cutter). Seakan menunggu serangan, jantung saya berdegup kencang. Suara dua naga itu meraung keras sekali. 3 buah Tedjo berhasil ditarik dari pondasinya dan hancur lebur, kami tercekat. Kurang puas, dua naga itu akhirnya menjebol pohon hamock dan memecahkan kaca studio dua. Kami makin panik, berhimpitan memojok di studio dua paling pojok. Hidup atau mati ditentukan oleh berhasil tidaknya kami kabur dari sana. Akhirnya naga berhasil mengancurkan dinding studio dua, kepalanya masuk. Mencari-cari korban. Ada beberapa orang yang berhasil dimakan. Banyak orang memukuli kepalanya dengan benda apapun yang sedang dibawanya. Adegan sudah berdarah-darah, sebagian Jutap terbakar. Endingnya, naga berhasil pergi, dengan dua orang manusia itu dipanggil Pak Harry dan Bu Nia. Dimarahi karena membawa naga ke kampus. 

Oke, ini cuma mimpi, nggak tahu kenapa saya sering sekali mimpi aneh-aneh begini. Anyway, ini sudah pernah masuk ke mimpi saya sebelumnya dengan versi yang mirip. Blaaaaah~

Tuesday, December 10, 2013

horcrux

parkiran jutap


Apaaaan tuh? Kiky mau ngomongin belahan jiwa? Emang udah nemu, Ki?

Diawali dari percakapan sore hari di kantin teknik dengan seorang adek kelas. Dari haha-hihi kemudian raut wajahnya berubah. Mendadak serius. 'Mbak Kiky sama siapa?' 
Damn, pertanyaan itu sebenernya membuat saya membeku. Nggak tahu kenapa. Semacam suntikan berisi obat bius yang dihujamkan ke tubuh. Tapi berusaha serileks mungkin menjawab.
'Nggak sama siapa-siapa.' lalu melanjutkan obrolan. Dia curhat. Saya menjawab sebisa saya.

Dilanjutkan lagi pergi ke parkiran yang dipenuhi bunga angsana kuning yang gugur memenuhi lahan parkir. Damn. Galau. Terngiang-ngiang terus pertanyaan tadi.

Lalu curhat ke Mama. Nasehatnya jangan terburu-buru, semua ada jalannya, Tuhan itu maha segalanya, dan beliau bilang selalu mendoakan agar saya selalu sukses, mendapat pekerjaan dan bertemu jodoh.

Malam hari. Entah. Terpikir mereka-mereka yang sudah bertemu dengan kurang lebih 'jodoh' yang mereka pacari. Rasanya masih jauh buat saya. Lalu ingat doa Mama, katanya mendapatkan pekerjaan dulu baru jodoh, kan. Yasudah percaya saja. Toh itu tujuan saya. Berkarya (?)

Lalu horcrux?

Yap! Pikiran saya terus berputar-putar hingga akhirnya berhenti pada seseorang. Lalu membayangkan ketika kami bertemu. Saling menyebutkan nama tanpa berjabat tangan. Dari sana ingatan terus mengalir bagaimana kami menjalani hari-hari. Bersenang-senang, curhat, galau, bertengkar, hingga berjuang mencapai tujuan berbeda bersama-sama. Lalu membayangkan ketika dia tidak ada. Pasti saya bukan saya yang sekarang. Dan dia (mungkin) juga bukan dia yang sekarang.

Ada yang bilang soulmate itu nggak ada. Ada yang bilang soulmate itu jodoh. Ada yang bilang bahwa soulmate itu jiwa kita yang lain yang terpisah dan bertemu lagi hingga saling melengkapi. Semacam horcrux mungkin.

Bodoh jika diatas tadi saya menjawab 'saya nggak sama siapa-siapa.'
Karena sebenarnya saya sudah mengenalnya sejak beberapa tahun yang lalu. Tuhan mengirimkan salah satu dari horcrux saya. Mungkin baru satu yang dikirim. Dan yang lain akan menyusul. Tapi dengan keberadaan horcrux satu ini sangat sangat berpengaruh. Semacam part of life. Kenyataannya begitu. Semacam pengganti buku harian. Semacam api ketika lilin sudah mulai padam. Penyulut semangat. Atau semacam cat air dan kuas yang bersama menghadapi kertas putih kosong menjadi berwarna-warni.
Kami berbagi cerita, berbagi ide, berbagi senang, berbagi sedih dan berbagi cita-cita. Berbagi imajinasi dan bertukar mimpi. Kami saling mendukung satu sama lain. Lebih dari sekedar teman biasa. Semacam non-biological sister. 

Lalu keadaan selalu membuat saya bersyukur. Bahkan ketika saya sedang down dan butuh penyulut dia menjadi bagian yang akan selalu diingat. Kemudian kalimat 'jika tak ada dia...' yang membuat saya bersyukur dengan keadaan.

Malam itu saya menitikkan air mata. Air mata syukur karena telah mengelanya. Tuhan menyayangi kami. Terbukti saling mengenalkan kami satu sama lain. Menjaga kami dalam keadaan sehat dan tak kurang satu apapun. (kurang jodoh kita masing-masing sih sebenernya haha tetep!)

jadi jawaban dari pertanyaan tadi seharusnya...
'sama satu horcrux, sebentar lagi yang lain akan ketemu.'



nb:
Pasti yang baca lagi senyam-senyum. Well, enjoy your 20th, part(ner)! :3

Monday, December 9, 2013



*teaser*
competition entry

 team:
Annisa Rizky Fadlillah
Dea Avinditya Laksmi
Riastika Adi Sudarman

come to us, luck! amin



terlalu banyak ngupload teaser ya bulan ini

under construction



kapan selesai dibangun?
ketika 'pemasukan' mengalir lancar dari sang 'pemilik proyek' pasti selesai dan maksimal
amin
semangat :3


studio 5
hotel & spa
B PALACE

Saturday, December 7, 2013

Tuesday, December 3, 2013

redesain kawasan kridosono




this month!


progress hampir tidak progress
apa ya yang bisa bikin semangat? fiuh~

wish me luck, then, on my final display
this month
23th



Monday, December 2, 2013

a cup of idea

photo by avin for our project


i am burned by a cup of idea
let me share to you, soon!

-wish me luck-

xoxo

Sunday, December 1, 2013

Tentangmu dan Ngarsopuro

Tulisan ini dibuat untuk keperluan Lomba Blog bertemakan Kesan Solo oleh @tentangSolo, mungkin agak beda dari yang lain

kompetisi tulisan tentangsolo

---

Ngarsopuro, 27 april 2013

Malam minggu, kau menungguku, tepat dibawah tulisan Ngarsopuro, salah satu suduh perempatan Jalan Slamet Riyadi yang terkenal dengan barang antiknya, Pasar Triwindu.

Entah dari berapa lama kau menunggu, tapi aku datang pukul tujuh lebih lima menit. Kebiasaanku yang tak pernah berubaha dari dulu, telat.  Kita bertemu, kau menjabat tanganku, erat, lalu menanyakan kabarku. Aku sangat bersemangat menyambutmu, menyambut tanganmu, menyambut senyummu, dan cerita yang nanti akan kudengar. 
Berbagai pertanyaanpun keluar dari mulutku. Apakabar kamu, gimana kuliah, sedang sibuk apa lalu terus mengalir. Raut wajah bahagiaku pasti sangat terlihat dari sudut matamu.

Kenapa kau mengajakku bertemu di Ngarsopuro? Katamu tempat ini kreatif, perubahannya sangat jelas terlihat, dari yang dulu entah-apa sekarang jadi sangat berarti. Ceritamu panjang lebar, menceritakan tentang night-creative-market yang buka setiap malam minggu sedangkan aku dengan antusias mendengarkannya.

“Menurutku tempat ini tidak hanya kreatif tapi...”, kamu masih bercerita.

Diperjalanan tadi aku sempat berpikir. Kenapa harus kesana? Bukannya tempat itu sama sekali nggak cocok buat mmm nge-date, mungkin?

Ingatanku kembali ke beberapa tahun lalu, ketika tinggal di Kota Bengawan ini. Tempat ini dulu tidak ku kenal sebagai 'tempat' tapi sebuah jalan dengan penjual benda-benda tua dan antik. Pasar Triwindu yang menurutku acak-adul dan ruwet. Yang paling kuingat adalah ada toko kaset di ujung selatan jalan, sepertinya masih ada sampe sekarang, dan ada toko listrik besar di sebelah timur jalan. Di lorong-lorong belakang toko-toko listrik itu ada pasar yang menjual bermacam barang, tapi entah, aku tidak ingat apa itu. Terlalu malas untuk masuk lebih dalam kesana. 

Dulu waktu kecil bahkan aku tidak pernah mendengar kata Ngarsopuro, yang kutahu ini adalah sebuah jalan di salah satu perempatan dari jalan Slamet Riyadi. Ketika ayah mengajakku kesana yang kuingat sepanjang jalan ini adalah berbagai macam toko, kebanyakan toko benda elektronik seperti televisi dan kipas angin, di ujung jalan sebelah timur ada toko kaset tua yang sampe sekarang ternyata masih eksis, ke utara, ada sekolah, SMP 5 tempat ibuku dulu menimba ilmu, tepat disebelahnya, diujung sebelah utara terdapat warung makan Malioboro, yang terkenal dengan menu ayam bakarnya, ayah juga sering mengajakku kesana. Ohya, dulu banyak kios alat musik dan olahraga di sekitar rumah makan itu, disana, ayahku pernah membelikan gitar.

Ngarsopuro, katamu sekarang berubah banyak, kamu bilang ini adalah salah satu public space yang berhasil di Solo. Akupun setuju, apa yang kupikirkan dan kubayangkan tadi tentang daerah itu juga lenyap seketika. Karena percaya akhirnya aku mengiyakan ketika kau mengajakku berburu foto kesini. Malam minggu ini.

Katamu tempat ini kreatif. aku setuju. dalam hati kutambahkan sendiri. tempat ini romantis.

“Menurutku tempat ini tidak hanya kreatif tapi romantis”, kamu masih bercerita. Ah sama!

Benar saja, sejenak aku terkejut. Segala bayanganku tentang daerah itu berubah. Tempat itu dulu terlihat ketidak-teraturannya. Sekarang ramai, ada Pasar Triwindu dengan bangunannya yang unik dan khas, night market setiap malam minggu, trotoar jalan yang luas dan yang paling kusuka adalah lampu-lampu di sepanjang trotoar kanan-kiri dengan sarang burungnya yang membuat suasanya menjadi.... romantis? Tak kalah menarik disudut utara depan Mangkunegaran, Omah Jawi, cafe heritage sebagai landmark yang mendukung konteks menjadi kawasan super-epic dan menguatkan kawasan tersebut.

Kau mengajakku berkeliling, kamera kita memburu suasana orang beraktivitas disana atau kadang souvenir-souvenir yang dijual. Kami berbincang, membunuh waktu tanpa terasa, membahas betapa perubahan yang terlihat seperti sekarang.

Setelah lelah, kau mengajakku sebuah sudut, kebetulan disana ada life music yang dibawakan oleh paduan suara mahasiswa yang sedang mengumpulkan dana untuk kegiatannya. Kami menikmati suara mereka yang membaur dengan suasana malam itu. Lagu Bengawan Solo mengalir lembut. Aku makin menikmatinya. Alunan musik keroncong yang sudah lama tak kudengar. 

Selesai lagu itu kau mengajakku duduk ditempat duduk dibawah lampu sarang burung, kita berbicara tentang, masa lalu, hal-hal lucu, cita-cita, dan mimpi kita. Semuannya. Seperti teman lama yang sudah tak bertemu bertahun-tahun. kau hangat, masih sama seperti dulu, sehangat wedang ronde yang kau pesankan untukku.

Ngarsopuro,
terimakasih untuk malamnya. 


beberapa foto yang kami ambil