Tuesday, January 13, 2015

Childhood Memory // Mimpi berulang-ulang

Tadi malem saya ketiduran, setelah dua hari saya baca-baca tentang Stephen Hawking si Einstein kedua. Baca-baca teorinya semudengnya dan senangkepnya, liat videonya di discovery channel sampe filmnya di BBC yang diperankan Om Ben (Benedict Cumberbatch) dan nunggu filmnya yang paling baru The Theory of Everything. Selama seharian saya nggak berhenti kagum dengan teori-teorinya, kagum dengan semangatnya, walaupun beliau lumpuh tapi jiwa dan pikirannya tidak ikut lumpuh, kagum bagaimana perusahan intel bisa membuatnya bahkan bisa berkomunikasi dengan komputer dan sampe sekarang masih penasaran banget sama sistem komunikasinya yang ia bikin selama 20tahun belakangan. 
Dan nggak berhenti mengucap astaghfirullah saat membaca bahwa teori-teori yang beliau yakini itu sangat menyangkal adanya Tuhan, bahwa tidak ada apa-apa sebelum big bang, tidak ada materi dan sebagainya.

Setelah baca-baca Hawking dan teorinya, lanjut ke link tentang Albert Einstein, teori relativitasnya, tentang blackhole. Lalu tiba-tiba teringat memori masa kecil saya.

Dulu jaman kecil saya pernah pengen jadi astronom, pengen ke bulan dan bahkan mars. Dari kecil saya sebenernya tertarik sama luar angkasa. Sering dulu diam-diam mengamati bintang. Dan mencoba mencermati bintang itu warnanya apa, menghitung jumlah bintang yang ada di langit selatan-utara-timur-barat dan mencoba mencermati apakah bintang itu bergerak apa nggak, berharap suatu hari saya bisa membaca rasi bintang. Sampai pada akhirnya, saya punya teropong, bukan teropong bintang sih, teropong biasa tapi lumayan bisa buat ngeliat bintang. Saya girang banget pas bisa ngeliat planet mars sama venus waktu kecil. Dan pernah punya buku yang isinya kehidupan di Planet Mars. Kemudian saya ke perpustakaan SD, disana ensiklopedia nya lumayan lengkap. Saya mencari tentang luar angkasa, dan itu pertama kali saya nemu kata-kata alien sama UFO. Terus ada banyak gambar tentang alien, bentuknya kayak cumi-cumi, atau gurita. Entah kenapa foto itu begitu real dan sampe sekarang masih melekat diotak. Bahkan masih inget banget letaknya di bagian tengah-tengah buku, halaman sebelah kanan, gambarnya di pojok kanan bawah, besar, dan jelas. Sebagai anak kecil, pikiran itu nggak begitu saja hilang, bertahan berbulan-bulan untuk terus mencari, membaca buku yang sama berulang-ulang dan sampai akhirnya naik kelas 5 SD dan melupakan semuanya. Hahahahah 


Tetiba nemu link tentang Nessie, Monster di danau Lochness. Yang ternyata November 2014 kemaren heboh foto penampakannya lagi. Telat ya gue.. biarin dah.

Jaman kecil juga saya pertama kali membaca tentang Monster di danau Lochness, Skotlandia, saya membaca di buku ensiklopedia Doraemon (hahahaha)! Inget banget, bukunya bentuknya sama kayak Atlas. Isinya pun mirip atlas, peta setiap belahan dunia, nama negara, dan ciri khas dari negara tersebut, termasuk mitos-mitosnya.
Lochness juga pertama kali saya baca di komik doraemon entah seri berapa. Lalu saya kepo. Saya tanya adek saya yang suka banget sama dinosaurus. Bener apa nggak ada spesies macem itu. Trus saya mulai mencari-cari foto monster Lochness di perpustakaan SD dan hasilnya nihil. Dulu saya belum punya akses internet. Jadi agak susah. Kemudian akhirnya tahu bahwa foto-foto yang pernah saya lihat ternyata hasil rekayasa belaka. Oh Lochness. Memori masa kecil~~

Sampai akhirnya saya ketiduran. Dan bermimpi aneh, nyata dan berulang-ulang, dengan latar belakang yang berbeda.

Jadi sore itu sedang lagi ribut suatu acara besar. Entah itu acaranya apa, saya nggak tahu. Yang pasti semua orang panik menyiapkannya. Disitu saya hanya sebagai penonton saja sama seseorang, entah siapa.
Kemudian ada seseorang yang berubah menjadi monster, bentuknya jadi kayak bunga raflesia arnlodi, ada lidahnya panjang dan diujungnya ada semacam kepala yang bisa menelan orang bulat-bulat. Warnanya oranye kayak jeruk. Semua orang makin panik dan berhamburan. Tapi saya diam saja, hanya melihat.

Malamnya pertanyaan itu terjawab, acara yang dipersiapkan adalah sebuah opera yang sangat besar. Entah ceritanya tentang apa. Saya menonton, dikursi hampir belakang, masih bersama teman saya itu.

Lalu tiba-tiba saya menyadari bahwa salah satu pemainnya adalah monster yang tadi sore menyerang banyak orang. Saya berbisik pada teman disebelah saya. Dan saat menoleh ke belakang ternyata orang-orang melakukan hal yang sama, semua orang. Gila. Lalu saya kembali menatap panggung. Tepat saat itu mata saya dan mata pemain itu bertatapan. Sadis. Matanya kuning dan besar. Saya merinding, lalu berbisik lagi pada teman disebelah saya kemudian saya berdiri hendak keluar. Kebetulan pintu keluar ada di belakang karena bentuk setting tempat itu amphiteather yang besar.

Saya berdiri, berjalan melalui tangga ke atas, dan sampai atas saya melihat bahwa orang-orang di kursi belakang sudah pergi. Sampai di pintu keluar, saya melihat orang-orang itu panik. Berlarian dan berdesakan keluar dari gedung. Ternyata mereka juga sudah tau kalau ternyata aktor yang didepan itu monster. Saya lari sekencang-kencangnya menuju parkiran motor.
Kemudian menstater motor. Saya berusaha ngebut sengebut-ngebutnya tapi gak tau kenapa motor saya lambaaaaaaat banget. Monster itu ternyata sudah berubah menjadi monster oranye yang tadi siang. Saya makin ngebut. Tapi motor saya makin melambat bahkan saya sudah mengegasnya sekuat tenaga. Kayak di tanjakan motor. Padahal jalannya lurus. Saya kurangi gigi motor, tapi masih saja lambat, padahal speedometer menunjuk ke angka 40km/jam. Rasanya tenaga yang saya keluarkan sudah maksimal, tapi motor saya nggak mau kenceng. Kecepatan 40 rasanya kayak Cuma 5 dan itu gasnya udah pol banget.

Tapi dengan kecepatan itu saya bisa jauh meninggalkan si monster yang jalannya superlambat. Gerakan monster itu semacem dibikin slow-motion. Saya tiba didepan rumah dengan selamat dan mama saya menunggu.

Tiba-tiba terbangun, jam 3 pagi dan laptop saya masih nyala dengan tab yang membuka gambar Monster Nessie.
Astaga banget.


Saya sudah berkali-kali mimpi naik motor-gas pol sekuat tenaga tapi motornya seakan ditanjakan padahal jalannya lurus. Tentu dengan setting yang berbeda-beda. Dan berkhir dengan adegan yang sama itu. Berulang-ulang. Nggak ngerti deh apa mkasudnya, mungkin bunga tidur, mungkin juga bisa jadi petunjuk kalo hidup itu keras, meraih cita-cita itu nggak gampang, meskipun berjuang sekuat tenagapun hasilnya belum tentu akan memuaskan, jadi harus ditambah berdoa dan ikhtiar. Gitu, kali? 


Postingan ini super panjang dan random banget, dan intinya di mimpi yang berulang-ulang. 



Saturday, January 3, 2015

happy 2015


very first doodle I made this year. Trying new style with line art and simple colour and also I used coreldraw and photoshop.

Well happy new year 2015.
Resolution?
I wish I could make much more doodle,artwork,illustration or scrapbook or frame, everything I love.

Welcome!