Sunday, October 23, 2016

Quarter Life Crisis

Bekasi, 23 Oktober 2016

Hai blog,
saya sedang menikmati sisa-sisa waktu sebelum tanda tangan kontrak atas nama kehidupan orang dewasa. Status saya masih jobseeker dan mates-hunter #eh?

now playing: a dream as you wish your heart makes

Dan lagi merasa amazed, super duper aamaaaaaaaazed deh sama hidup akhir-akhir ini. Masyaallah. Asem-asem-manis gitu. Persis nano-nano diketekin. Ya asem!

Kalau kata orang sih quarter life crisis, krisis kehidupan menuju umur 25. Atau bahasa awamnya proses pendewasaan. Proses dimana pilihan-pilihan seperti mau kuliah dimana sudah lewat jauh dibelakang, atau gimana cara ngadepin deadline dan nyusun prioritas sudah dianggap lulus. Nah, yang ini one step level lebih berat. Yaitu proses ketika logika dan hati harus bekerja untuk sama saling dukung. Dan logika dan hati manusia itu pada dasarnya susah bekerja sama, menurut gue sih. Kadang ketika logika sudah digunakan dengan benar, kata hati berkata sebaliknya. Begitupula ketika kata hati bilang iya, namun logika nggak bisa menjelaskan dengan kata-kata. Runyam.

have faith in your dreams and someday, your rainbow will come smilling thru
no matter how your heart is grieving if  you keep on believeing
a dream what you wish will come true

-disney-

Quarter life crisis mengajari tentang benar atau salah sebuah tindakan kita di usia kita. Memilih maju atau mundur ketika nggak ada pilihan bertahan. Berjuang atau menyerah. Meninggalkan atau ditinggalkan. Memberi atau meminta, menerima dan melepaskan, seterusnya. Dalam catatatan, ini untuk semua hal, seperti karir, mimpi, cita, dan cinta.

Contoh konkrit, yang sepertinya sederhana, tapi bagi sebagian orang cukup berat, seperti; Memilih jenis pekerjaan apa yang akan kamu jalani. Lifestyle bagaimana yang mau kamu pilih. Kantor mana yang akan membawamu ke jalan kesuksesan. Hobi apa yang mau kamu prioritaskan. Orang-orang yang patut dipertahankan. Hingga perjuangkan atau serahkan urusan jodoh ke Tuhan. Seperti itu kurang lebih.

Bagi saya, keadaan dan segambreng pilihan sulit yang datang bersamaan itu cukup membuat down beberapa saat. Tapi kalo ditilik kebelakang sebulan lalu, dua bulan lalu, tiga bulan, lalu paska wisuda (yang udah basi), ini semacem anugerah atau hadiah dari Allah. Atau semacam ujian to the next level gitu yah? Yang pasti saya bersyukur banget Allah menempatkan saya pada posisi ini. Posisi down down down down doooown dan up, dikit. Yah walau pas ngejalanin, rasanya kayak nano-nano diketekin, asem! Tapi tetep saya bersyukur, dong. Artinya Allah menginginkan saya biar jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Saya habis ngerasain dan masih ada didalem skenario novel entah film ciptaan penulis yang sungguh luar biasa. Luar biasa diluar dugaan. Subhanallah :''')

Selama proses itu saya bertemu dengan banyak teman yang bijaksana, sehingga banyak nasehat yang saya ingat *terharu* *mewek* *baper*
.
.
.
dari tadi mau nulis bingung mana nasehat yang mau ditulis saking semua baik dan bener dan panjang hahaha :''

Sampai akhirnya ada yang menyapa saya melalui status di line:

R: hey jalan kiki. apa kabar jalanmu?

K: sedang mendaki gunung lewati lembah. (lagunya ninja hatori, bayangin lu mau ngedaki gunung, tapi jalan yg lu lalui lembah, dalem cuy maknanya, seperti lu punya cita-cita tinggi, tapi jalan yang lalui ya bukan tangga, tapi gimana cara ngebangun tangganya dulu)

R: apa disana: sungai mengalir indah ke samudera dan kamu bersama teman bertualang? aku di hujung pagi, menunggu tiba sang petang (ya, saya sedang berjuang bersama mereka, saya pikir kita berjuang bersama, tapi ternyata tidak, masing-masing dari kita berjuang sendiri di jalan masing-masing. There's no helping hand, but believe in God's help, melalui tangan-tangna malaikat yang menjelma menjadi sahabat)

K: ada cerita tentang hujan dan kemarau, tentang mimpi dan realita, tentang jalan menuju dewasa hahaha! (tentang kesedihan dan keceriaan juga)

R:
tentang dewasa, tentang seseorang yang ingin dipuji dalam maki. 
tentang seseorang yang kehilangan jati diri. 
tentang seseorang yang mempertanggungjawabkan ketidakbahagiaannya. 
tentang seseorang yang tersesat dalam belantara realita. 
tentang seseorang yang memuji dan mengklarifikasi diri. 
tentang seseorang yang tunduk dan patuh pada sumpah serapah orang lain. 
tentang orang yang hilang kejujurannya, untuk menjadi diri sendiri.
Jadi apa dewasa bagimu, jalan kiky?

K: dewasaku diambang antara mimpi dan realita


Yang penting semangat aja deh buat yang ngalamin hal serupa. Jangan menyerah, jangan menyerah. Dan selalu play lagu klasiknya disney ini.

Cheers!


Saturday, October 15, 2016

Jakarta

Hai Jakarta,
yang penuh cita dan angan,
yang bias akan mimpi dan realita,
yang semu antara harapan atau kenyataan
yang menang atau pulang
bagian mana yang menjadi aku?

yang selalu berbatas oleh rindu dan waktu
yang getir rasa suka dan percaya
yang ingin atau hanya sebatas mau


Ditulis di Bogor, 23 September 2016 dengan backsound Forget Jakarta nya Aditya Sofyan 


Status:
Job seeker yang sedang menikmati mobilitas antar kota antar provinsi 
Solo - Jakarta - Solo - Jogja - Solo - J a  k  a   r    t    a