Saturday, April 1, 2023

90 days that changes my life

Well well, how's life guys?
Setelah akhir tahun lalu menulis tentang 2021 akankah ku menceritakan tahun 2022 ku?
Masih ber-mellow ria dengan backsound Canon in D yang jadi soundtrack hidup aku selama 2022, di siang bolong ini akhirnya bisa menyempatkan nyalain komputernya Miftah buat ngeblog lagi. Setelah bisa mencerna semua kejadian yang saya alami dalam waktu singkat kemarin. 

Tarik nafas dulu boleh dong ya... Bismillah.

Dear me, thank you for being strong...
Singkat cerita, setelah pindah ke kantor pusat dengan load pekerjaan yang tidak seberat di proyek, qodarullah atas izin Allah saya hamil. MasyaAllah, Allah meridhoi jalanku setelah semua yang saya lalui tahun-tahun sebelumnya. Di bulan Juli, 7 bulan setelah kepindahan saya ke kantor pusat dan menjalani serangkaian test kesehatan saya dan miftah, olahraga, berenang, perbaikan gizi dan mencoba metode bekam, akhirnya mulai berasa gak enak badan, minum tolak angin dan besokannya puasa.

Sorenya pulang kantor habis buka nekat test pack, alhamdulillah garis 2. First time first ngabarin Mama duluan, karena Miftah udah feeling pasti hamil. Setelah tau hasil test pack, kami memutuskan kehamilan kali ini akan di kontrol oleh Dokter Yuditia Purwosunu. Mungkin di postingan yang lain saya ceritakan detail kehamilan saya kali ya... 




1 Januari 2023
Diawali dengan suara kembang api dari jendela RS Kasih Ibu Solo, saya, Miftah dan Arif memilih membawa mama ke RS karena sejak 25 Desember kondisinya menurun. Dengan usia kehamilan 26-27 mingguan saya memutuskan ke Solo untuk menunggui saat-saat terakhir mama. 
Mama survival kanker payudara sejak akhir 2021 dan sudah menjalani serangkaian operasi dan kemoterapi. Kondisi Mama menurun sejak pulang dari Jakarta Oktober 2022, saat itu divonis metastasis ke tulang belakang dan ke hati. 

Metastatis, mendengar kata itu hati langsung hancur seketika. Cuma bisa pasrah. Bertanya-tanya kenapa harus terulang lagi cerita yang dialami papa 10 tahun lalu. 

Mama ngga mau dibawa ke Jakarta. Kondisi saya kurang maksimal untuk merawat Mama karena saya sudah hamil besar. Mau ngga mau nyiapin mental apapun yang terjadi pada mama, dan terus berdoa semoga diberikan yang terbaik. Apapun yang terjadi, harus menyiapkan diri. Tapi sesiap-siapnya hati dan mental, sampai sekarangpun saya masih nangis tiap inget mama. 

Sampai akhirnya tanggal 9 Januari dini hari mama tutup usia.  Alfatehah untuk Mama. Semoga husnul khotimah. Saya bukan anak yang sempurna, Ma, tapi Mama tahu, saya selalu berusaha keras agar Mama bahagia. Terima kasih sudah percaya bahwa saya akan bisa menjalani hidup saya di kemudian hari. 

Al-Fatehah Papa Mama



29 Januari 2023
Dengan segala drama yang ada, sebelum Mama tutup usia, kami sempat menyiapkan pernikahan Arif. Yang tadinya direncakanan Oktober 2023, jadi maju di tanggal 29 Januari. Kondisi Mama yang tidak memungkinkan, pihak keluarga meminta dimajukan selagi mama masih ada. Tapi kami tetap memilih akad dilaksanakan sesuai tanggal kesepakatan tgl 29 Januari. Karena Mama pun juga sudah setuju dengan tanggal itu. Alhamdulillah akhirnya Arif dan Aulia resmi menikah tanggal 29 Januari dengan khidmat, lancar, dan hanya dihadiri keluarga besar. Suasanya cukup intim dan sakral. Masya Allah. Semoga sakinah mawadah warahmah. Semoga kita selalu rukun seperti nasehat terakhir Mama ya.  




14 Februari 
Ketuban saya pecah setelah solat magrib, 
Kondisi saya sejak di Solo sudah tidak bisa jalan karena mengalami simfiolisis/simfis pubis, kemana-mana pakai kursi roda. Tidur sakit, duduk sakit, berdiri pun sakit. Ke kamar mandi sakit juga sampe ngesot ngesot haha. Mungkin Allah mempercepat proses kelahiran untuk meringakan beban.. ngga kebayang kalau lahiran sesuai HPL, kudu nahan sakit sebulan setengah lagi. Karena bener-bener ngga bisa ngapa-ngapain jadi harus bedrest emang sih... 
Sampai rumah sakit, menjalani segala macam proses, harus diobservasi 2x24 jam dan pematangan paru. 

16 Februari 19.40 
Zaydan Ahmad Maliki lahir dengan selamat usia 34 minggu. MasyaAllah. 
Zaydan artinya grow. Bertumbuh di perut mama selama 8 bulan dan semoga kelak bertumbuh menjadi pemimpin yang mulia seperti Nabi Muhammad. Kira-kira begitu doa kami untukmu, Nak. 






19 Maret
Miftah pindah tugas ke Proyek Kediri. Rada shock kenapa tetiba pindah ke luar kota dan pindah divisi pula. Yasudah kita ikutin skenario Allah ini. Semoga memang ada hikmah dibaliknya. 

30 Maret
MasyaAllah, serangkaian program ASI yang dijalani penuh air mata, akhirnya membuahkan hasil. Setelah drama Zaydan ngga bisa nenen dari lahir, harus ke bidan laktasi untuk proses relaktasi, sampai akhirnya ternyata ada tongue tie dan lip tie, Zaydan harus di frenotomi agar menyusunya lancar. Doakan kami agar bisa sampai 2 tahun proses menyusui yaa... Ini rencana saya mau buat pos khusus tentang menyusui nanti. 


90 days that change my life, dalam waktu yang sesingkat ini, saya dihadapkan dengan 3 takdir yang Allah sudah gariskan. 

Kelahiran. Jodoh. Kematian. 
Adalah tiga hal yang sudah pasti akan kita semua lalui di dunia ini. Hal ini mungkin menjadi pengingat sepanjang sisa hidup saya, bahwa kita cuma manusia biasa yang tidak bisa melawan takdir, yang takdirnya sudah digariskan, yang hanya bisa menjalani ketetapan-Nya. Self reminder keras untuk diri saya, walaupun se well-planned apapun saya, se perfeksionis apapun saya ini tetap manusia biasa yang cuma bisa menjalani skenario Allah Yang Maha Mengetahui. AllahuAkbar.... 


Dear Mama

Note to my self.. 
Dear diriku, yang sudah menyandang nama Mama Zaydan.. 
Tolong nikmatilah setiap moment yang ada dihidup ini, apapun itu, agar menjadi orang yang "berisi" orang yang hangat, orang yang menghargai proses, orang yang ikhlas, sabar dan semakin kuat. 


Dear Papa

Dear Papa Miftah, terima kasih sudah menjadi supporter terhebat, terbijaksana, tersabar. Terima kasih sudah menjadi pilot kita berdua. Terima kasih sudah memberikan segala macam kenyamanan dan selalu menjadi rumah untuk kita berdua. We love you so much. 


Dear Zaydan

Dear Zaydan, suatu hari jika kamu sudah bisa membaca, Mama Papa love you so much. Setelah apa yang mama lalui selama 30 tahun dan melahirkan mu, Mama ingin memberikan semua yang terbaik untukmu. Sebagai pengingatmu, Nak, hidup ini singkat, jadikanlah hidupmu bermakna dan bermanfaat. Nikmatilah setiap masa tumbuh kembangmu, nikmati setiap proses perjalanan hidupmu. 


While listening to: 
Canon in D 24 hours. 

Friday, December 2, 2022

2021, dedicated post for myself

Sudah hampir memasuki penghujung 2022, tapi malah pengen bikin tulisan untuk 2021 ku yang indah. Jadi tulisan ini pengen bikin appreciate untuk saya sendiri, karena telah mampu memilih sebuah keputusan besar. 

Bukan untuk menyombong, blog ini hanyalah diary yang mungkin nanti akan berguna untuk diri saya sendiri, atau keluarga saya tentang perjalanan hidup atau pencapaian hidup atau pelajaran hidup. 

One day in Sentul


2021

Setelah cerita akhir 2019 yang sedih, akhirnya di awal tahun 2021 saya memutuskan untuk mengajukan surat pengajuan mutasi pindah ke kantor pusat. Ketika itu saya baru 1 tahun menikah dan mengalami 2x operasi kuretase.

Keputusan mengajukan surat mutasi ini sangat amat berat apalagi ketika itu pikiran saya  masih kalut. Jadi modal nekat tanpa pikir panjang yang penting berusaha ajukan dulu. Antara yakin tidak meninggalkan jabatan dan karir yang sudah menjadi achievement saya. Dan of course menjadi kebanggaan mama dan keluarga besar. Masih setengah ragu untuk saya meninggalkan jabatan saya di sana. Sedih banget rasanya sih.

Dengan masih campuraduk akhirnya memberanikan step demi step mengambil langkah persiapan kalau akhirnya jadi pindah ke pusat. Yang paling berat kedua adalah, membatalkan cicilan rumah di Bogor. Hahaha. Yasudah. Mungkin belum rejeki sih kalau itu. 

Setelah menunggu sebulan, singkat cerita dan nanaina, surat pengajuan mutasi saya di tolak. Nggak tau antara sedih atau seneng, antara masih dibutuhkan di Sentul atau memang belum ada kandidat pengganti. 

Dari situ mulai berpikir, mungkin 2021 adalah waktu untuk benar-benar memaksimalkan karir saya disana. Dan mungkin waktu break dari berbagai program hamil dan waktunya bersenang-senang mungkin. 


Suasana ini ngangenin sih, bisa bikin happy atau mellow


2021

Yang saya ingat, saya bekerja seperti biasa, menyetir Sentul - Pondok Kelapa setiap hari, selalu berangkat jam 6.15 atau paling telat 6.30 sehingga sampai kantor bisa jam 7.00. Sungguh pegawai teladan kayaknya. Tapi tujuannya adalah mendisiplinkan diri sendiri dan semua orang kantor terutama tim dibawha saya. Dan bisa pulang jam 16.00. 

Sabtu selalu masuk jam 6.30 untuk briefing tim, lalu mlipir ke Pasar Bersih Sentul buat belanja. Sampai rumah masak-masak nunggu Miftah pulang. 

Mungkin menurut kalian melelahkan, tapi saya enjoy... sampai akhirnya... 

Bersyukur banget pernah terlibat project dari tanah kosong, sampai jadi indah begini

2021

Dengan berbagai drama kantor dan beban kerja, akhirnya memutuskan untuk healing ala Kiky. Mencari pelarian dengan melukis lagi, upgrade berbagai tools baru, beli cat air, beli kuas baru, crayon, sampai beli meja dan kursi khusus buat gambar. Melayout spot di rumah khusus buat nggambar dengan berbagai asesorisnya sampai beli ipad baru. Demi agar waras secara mental. Alhamdulillah Miftah selalu support apapun untuk kesehatan mental dan kesehatan fisik saya. 

Lalu rajin pos drawing journey saya di instagram. Terima kasih diriku sudah sekuat itu. Kadang suka amazed sendiri, kok bisa ya aku :')

Small spaces that means a lot to me

Watercolor Landscape

Procreate

31 Desember 2021

Setelah sebulan sebelumnya, dengan keputusan yang sangat amat berat lagi seperti awal tahun, saya memutuskan untuk kembali mengajukan mutasi ke pusat. Dan alhamdulillah wasyukurilah atas izin Allah akhirnya di approve. 

Seneng campur sedih. Seneng karena akhirnya memang jalan yang saya dan Miftah inginkan terwujud. Sedih karena lagi-lagi meninggalkan project tempat tumbuh dan belajar saya selama 5 tahun. Meninggalkan segala macam perjuangan disana. Merelakan karir demi keluarga ternyata seberat itu ya. Saya nggak pernah nyangka bakal ngamalin secepat itu sih, saya pikir saya akan tetep menjadi wanita karir sampai umur 35 an tahun. Hahaha!  

Pesan dari Project Director saya,"family is priority", itu membuat saya lega. 

Sampai sini akhir perjalanan 2021 saya yang mengharukan MasyaAllah. Terus nulis sambil nangis sih ini. 

4 Januari 2022

Farewell Tim Sales & Marketing




Farewell with All Team, see you on top!

Farewell dengan tim Sentul. Sebelum berangkat mellow banget, ngechat 1-1 personal mereka. Say good bye. Of course dari bangun tidur nangis. Nyesek banget rasanya harus pergi. Separah itu sedihnya sampe sekarang masih inget. But life must go on dong. 


Terima kasih sudah menerima segala kekurangan saya dan menjadi partner berjuang selama 5 tahun terakhir. 

 bonus foto nangis nyesek kejer sebelum berangkat farewell hahaha!

berangkat ke kantor Sentul for the last time mata sembab abis mewek

Untuk 2021 terima kasih ya sudah memberikan memori indah bersama bunga-bunga yang ku gambar agar positive vibes. Untuk diriku, terima kasih sudah kuat dan ikhlas. *selflove.  Untuk kalian yang membaca, terima kasih sudah mensupport saya. 

Mungkin someday saya ingin berkarir lagi, atau malah tidak sama sekali mau mengurus suami dan anak-anak aja. Nggak tau sih. Semoga Allah selalu menunjukkan jalan ya. 




I'll be there someday I can go the distance
I will find my way if I can be strong
I know every mile will be worth my while
When I go the distance I'll be right where I belong

And I won't look back, I can go the distance
And I'll stay on track, no I won't accept defeat
It's an uphill slope
But I won't loose hope, 'till I go the distance
And my journey is complete


Go the Disstance from Hercules
Akhirnya soundtrack ini bisa dipake buat #sountrackhidupaku

Thursday, October 8, 2020

After a year

Of course I have a lot of story to tell you my dear. Setahun saya tenggelam dalam dunia yang oh so wonderfull yet so s*cks (but first, alhamdulillah). 

No no, saya tidak akan menceritakan tentang pernikahan. But.... Mungkin sekilas saja, I married my bestfriend almost a year ago on November 24th 2019. It was just like a normal Javanese wedding haha. Don't care what the wedding but I do care a lot about marriage. Saya jadi seorang istri sekarang. Dan masih bekerja. Kata suami, kita keluarga tercapek sedunia karena saya masih di Sentul, suami di BSD, dan kami tinggal di Duren Sawit. Imagine that. But first, always say alhamdulillah. We have wonderful journey! 

Semenjak menikah, saya keguguran 2x but hey, I don't wanna talk about this, too. Karena ilmu saya sangat kurang tentang kehamilan dan keguguran. Dan menceritakan pengalaman akan menjadi sangat panjang. Intinya, di kehamilan pertama saat awal pandemi di bulan Maret, dan kehamilan kedua di bulan September dan saya baru siang tadi melakukan kuretase. 

Jadi, kenapa saya memutuskan untuk menulis setelah kuret adalah saya habis ngobrol sama suami dan bikin thread di twitter. 



Sudah setahun sejak tulisan terakhir saya buat untuk blog ini, kikysway, my dear blog, my dear dream, my dear story. Saya kangen. Bukan kangen blog nya, saya kangen karena sudah lama tidak begadang, mengajak ngobrol dengan diri sendiri, menemukan pikiran-pikiran, bertanya apakah saya sedang baik-baik saja, atau sedang happy atau apa. 

Jujur memang sejak kerja, saya benar-benar tidak punya waktu untuk menulis. Mungkin ada sepulang kantor, tapi prefer untuk tidur, istirahat atau netflix. Chill. Makin kesini pula pikiran saya memang hanya kerjaan kerjaan dan kerjaaan. Oh ya, saya sudah hampir 4 tahun jadi pegawai sejak 2017! Cheers! Haha!

Banyak tulisan di blog ini dari hasil ngobrol dengan diri sendiri. Beberapa tahun, saya melupakan kegiatan ini, lalu jadi lupa pada diri. Melupakan kalau saya ini punya ruh yang harus diajak ngobrol juga biar tetep waras menghadapai kenyataan di dunia profesi. Kadang ngobrol dengan diri sendiri, mengasihani, memaafkan, instropeksi, mendengarkan, mencari solusi bisa bikin emosi kita dan mental kita lebih stabil, untuk saya ya. Mungkin cara saya mengenal diri sendiri dan memahami diri sendiri memang dari diam dan instropeksi ini.  

Dari sini mungkin kita jadi lebih bisa menerima kekurangan, kelebihan dan tidak lupa jati diri sendiri yang paling penting. Kita jadi lebih tau siapa diri kita sebenarnya dan untuk apa tujian kita ada disini. 

So, a lot of story to tell. Ups and downs. 

Mungkin I lost myself. Sedih nggak sih, gimana bisa ceritanya bisa lost myself. Bukan menyalahkan, tapi bisa jadi pekerjaan kantor, jabatan, tetebengek kantor lain bikin kita suka sibuk sendiri. Sampe lupa kalau saya ini seorang istri, dan sampai keguguran 2x. I don't blame myself. I learned it from myself :')

Jadi ngobrol sama diri sendiri, mungkin adalah cara Allah menyadarkan sebagian makhluknya untuk instropeksi setiap kejadian yang diterima. Semua pasti ada hikmahnya. Bismillah, to the next BETTER chapter Insyallah. 



Photo : Cemoro Sewu
While listening to Forget Jakarta - Adhitya Sofyan

Tuesday, October 29, 2019

How to love your job in easy ways

Dear my lovely blog and hello my silent reader anywhere!


Tetiba the song inside my head screaming to write about job. Bulan demi bulan terlewati hanya dengan berangan-angan ingin menulis cerita, tapi bingung mau nulis apa dan berujung di draft yang isinya sebatas judul dan sebuah kalimat pembuka.

Saya rindu dengan blog ini yang biasa saya tulis tentang sharing kehidupan, cerita ringan, curhat, dan fiksi. Saya rindu membuat template dan header blog baru yang dari dulu berakhir menjadi sebatas konsep.

Hidup dewasa ini bikin saya ups and downs dalam berbagai macam situasi yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Apakah quarter life crisis ini belum berakhir?

Banyak hal yang pada akhirnya menyadarkan saya kembali tentang arti kehidupan... sebanyak itu, sampai akhirnya saya putuskan untuk sharing tentang bagaimana mencintai pekerjaan.

I love my job, tapi terkadang, saya mebencinya ketika saya kehilangan arah. Manusiawi. Lalu kembali menemukan jalan, lalu tersesat lagi, kemudian bahagia sebentar, dan jatuh lagi. Dan berulang. Roda selalu berputar bukan?

Pegatina «No te detengas» de barlena | Redbubble
source : pinterest

Ada yang pernah bilang pada saya, "Jangan bekerja pada siapapun, bekerjalah pada profesi kamu." Dan itu cukup membuat saya kembali merenung. Benar juga, ketika diposisi pegawai dan kita bekerja pada atasan, ketika mereka pergi kita akan kehilangan arah. Ketika kita bekerja dan menyelami profesi dan posisi kita, bekerja dengan siapapun kita akan tetap mampu berdiri tegak.

Menyadari itu, pekerjaan, apapun itu pasti membuat kita merasa happy dan terkadang down. Bahkan putus asa. There's no perfect job, selain kita sendiri yang membuatnya.
Untuk saya, saya mencoba bekerja sesuai dengan hal-hal yang saya sukai, mengenal taste diri sendiri, mengenal mau diri sendiri, menikmati dan selalu berdoa.

1. Motivasi
Selalu kembali ke cita-cita dan mimpi, kenapa harus bekerja, tujuan apa yang ingin dicapai. Baik untuk aktualisasi diri, hingga tujuan financial. Untuk saya, selain karena tuntutan hidup, tapi ada target dalam diri saya yang ingin saya capai. Dan saya sadar, keinginan itu tidak bisa dicapai dengan hanya sekedar berangkat kerja-pulang-gajian dan berulang.

2. Challenge
Selalu menantang diri sendiri, setelah belajar A harus belajar B. Karena saya ingin memahami H yang berguna di masa depan saya sendiri. Jadi paling tidak saya harus menguasai A, B, C dan D. Kira-kira tujuan kita di depan sana yang membuat kita selalu merasa butuh tantangan untuk mencapainya.
Kalau kalian belum menemukan, coba kembali di point pertama, motivasi, apa motivasi kalian bekerja disitu?

3. Do what you like
Pasti ada hal-hal yang kita suka, ada hal yang tidak kita suka. Percayalah pada diri sendiri bahwa dengan cara yang kita sukai pekerjaan itu akan terasa ringan. Tidak melulu cara atasan mencapai goals itu sesuai dengan yang kita mau. Kita bisa mencoba cari alternatif lain dari hal yang kita sukai atau enjoy melakukannya untuk mencapai goals tersebut. Meskipun itu sebuah hal kecil menurut kita. Terkadang bisa bermanfaat untuk orang lain.

Seribu jalan menuju Roma. Ketika harus achieve target penjualan dan harus galak ke team, saya memilih untuk mendengarkan curhatan mereka dibanding harus memarahi mereka. Tapi dari situ, saya bisa mendapat ide-ide baru.

Ketika saya sedang pusing dengan angka-angka dan target billboard yang tak kunjung usai, saya memilih membantu mengedit foto dari pada hanya sekedar menyuruh. It's a pleasure. Pertama, saya senang melakukannya, kedua, saya bisa mentransfer ilmu.

4. Believe that you're cool!
Percayalah bahwa setiap manusia itu punya potensi yang berbeda-beda. Semuanya unik tinggal kita percaya bahwa diri kita spesial. Dan berada di posisi kamu sekarang adalah sebuah anugerah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Note to myself, selalu percaya bahwa kita unik dengan cara kita sendiri dan kita mampu untuk itu.


Cheers!

while listening to 
Whitney Houston - When You Believe

Tuesday, August 20, 2019

this is not a story when a girl meets a boy #4





Seperti logika dan rasa, walau berbeda namun selalu menyeimbangkan. Berlebihan oleh rasa tapi tak diimbangi logika membunuhmu. Terlalu banyak berpikir logis tanpa diimbangi rasa percaya akan menjerumuskanmu.

Ketika keseimbangan telah tercapai, bagai hitam dan putih yang membentuk Yin dan Yang. Menjadi satu bulat sempurna. Dan satu dari puluhan mimpi itu sedang diperjuangkan. Semoga waktunya segera tiba.

Should come back?