Dear my lovely blog and hello my silent reader anywhere!
Tetiba the song inside my head screaming to write about job. Bulan demi bulan terlewati hanya dengan berangan-angan ingin menulis cerita, tapi bingung mau nulis apa dan berujung di draft yang isinya sebatas judul dan sebuah kalimat pembuka.
Saya rindu dengan blog ini yang biasa saya tulis tentang sharing kehidupan, cerita ringan, curhat, dan fiksi. Saya rindu membuat template dan header blog baru yang dari dulu berakhir menjadi sebatas konsep.
Hidup dewasa ini bikin saya ups and downs dalam berbagai macam situasi yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Apakah quarter life crisis ini belum berakhir?
Banyak hal yang pada akhirnya menyadarkan saya kembali tentang arti kehidupan... sebanyak itu, sampai akhirnya saya putuskan untuk sharing tentang bagaimana mencintai pekerjaan.
I love my job, tapi terkadang, saya mebencinya ketika saya kehilangan arah. Manusiawi. Lalu kembali menemukan jalan, lalu tersesat lagi, kemudian bahagia sebentar, dan jatuh lagi. Dan berulang. Roda selalu berputar bukan?
source : pinterest |
Ada yang pernah bilang pada saya, "Jangan bekerja pada siapapun, bekerjalah pada profesi kamu." Dan itu cukup membuat saya kembali merenung. Benar juga, ketika diposisi pegawai dan kita bekerja pada atasan, ketika mereka pergi kita akan kehilangan arah. Ketika kita bekerja dan menyelami profesi dan posisi kita, bekerja dengan siapapun kita akan tetap mampu berdiri tegak.
Menyadari itu, pekerjaan, apapun itu pasti membuat kita merasa happy dan terkadang down. Bahkan putus asa. There's no perfect job, selain kita sendiri yang membuatnya.
Untuk saya, saya mencoba bekerja sesuai dengan hal-hal yang saya sukai, mengenal taste diri sendiri, mengenal mau diri sendiri, menikmati dan selalu berdoa.
1. Motivasi
Selalu kembali ke cita-cita dan mimpi, kenapa harus bekerja, tujuan apa yang ingin dicapai. Baik untuk aktualisasi diri, hingga tujuan financial. Untuk saya, selain karena tuntutan hidup, tapi ada target dalam diri saya yang ingin saya capai. Dan saya sadar, keinginan itu tidak bisa dicapai dengan hanya sekedar berangkat kerja-pulang-gajian dan berulang.
2. Challenge
Selalu menantang diri sendiri, setelah belajar A harus belajar B. Karena saya ingin memahami H yang berguna di masa depan saya sendiri. Jadi paling tidak saya harus menguasai A, B, C dan D. Kira-kira tujuan kita di depan sana yang membuat kita selalu merasa butuh tantangan untuk mencapainya.
Kalau kalian belum menemukan, coba kembali di point pertama, motivasi, apa motivasi kalian bekerja disitu?
3. Do what you like
Pasti ada hal-hal yang kita suka, ada hal yang tidak kita suka. Percayalah pada diri sendiri bahwa dengan cara yang kita sukai pekerjaan itu akan terasa ringan. Tidak melulu cara atasan mencapai goals itu sesuai dengan yang kita mau. Kita bisa mencoba cari alternatif lain dari hal yang kita sukai atau enjoy melakukannya untuk mencapai goals tersebut. Meskipun itu sebuah hal kecil menurut kita. Terkadang bisa bermanfaat untuk orang lain.
Seribu jalan menuju Roma. Ketika harus achieve target penjualan dan harus galak ke team, saya memilih untuk mendengarkan curhatan mereka dibanding harus memarahi mereka. Tapi dari situ, saya bisa mendapat ide-ide baru.
Ketika saya sedang pusing dengan angka-angka dan target billboard yang tak kunjung usai, saya memilih membantu mengedit foto dari pada hanya sekedar menyuruh. It's a pleasure. Pertama, saya senang melakukannya, kedua, saya bisa mentransfer ilmu.
4. Believe that you're cool!
Percayalah bahwa setiap manusia itu punya potensi yang berbeda-beda. Semuanya unik tinggal kita percaya bahwa diri kita spesial. Dan berada di posisi kamu sekarang adalah sebuah anugerah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Note to myself, selalu percaya bahwa kita unik dengan cara kita sendiri dan kita mampu untuk itu.
Cheers!
while listening to
Whitney Houston - When You Believe