Friday, January 22, 2016

hello komodo part 1 : unpredictable journey

Judulnya agak lebai? No lah. 
Bener-bener unpredictable. Jadi awal Oktober lalu saya sidang 2/3, terus down banget gara-gara nggak siap, terus dibantai (sebenernya nggak dibantai, tapi dikasih masukan doang dan jawaban saya kurang memuaskan, yang ini guenya lebai) sama dosbing. Tapi tetep aja saya ngerasa saya ngecewain bapak dosen yang sudah high expectation sama saya. Singkat cerita, saya depresi (sampe hampir mau ke psikolog) dan drama abis selama seminggu! Duh, payahlah. 

Di tengah kegundahan itu akhirnya saya menemukan open recruitmen KKN yang berisi orang-orang yang jadi penyelamat hidup saya dua bulan belakangan ini. So guys, this was my story before I met you! 

Nggak bakalan ngira kalau akhirnya saya KKN keluar Jawa, karena periode November-Desember biasanya cuma di DIY dan sekitarnya. How lucky I was. Hidup memang kayak jungkat-jungkit, kadang diatas kadang dibawah, kadang depresi, kadang bahagia setengah mati. 




let's start the journey!


Antara saya yang menemukan mereka, atau mereka yang menemukan saya, sama saja, toh akhirnya kami saling menemukan dan menjadi tim supergila selama dua bulan. Kami adalah enam belas anak kedokteran, tiga anak geografi, dua arsitektur (saya dan Sri), dan satu anak PSDK. Perjalanan ini jadi semacam games "dapatkah kamu beradaptasi dengan orang baru dan menyelesaikan masalah di tempat tak terduga?" jadi ngebayangin Maze Runner. Wk~

Persiapan yang kami lakukan sebelum berangkat hanya tiga minggu. Ulang. TIGA MINGGU. Tiga minggu sebelum berangkat kami baru saling berjabat tangan, menyebut nama masing-masing, basa-basi kenalan, lalayeye, dan setelah itu langsung survey mengumpulkan informasi, mecari tahu permasalahan-permasalahan, menyusun program, masih ragu antara jadi berangkat atau enggak di H-2 minggu. Tapi walaupun belom pasti berangkat tetep lanjut nyusun program dan ngedanus. 

Ngedanus, ngumpulin duit bareng, jualan bunga dan postcard di perempatan, di Tugu, sampe hampir ketabrak mobil malem-malem, malem minggu lebih tepatnya, makin ngenes deh. Ngelembur nyusun program, ngelembur proposal sama Harumi, nyari donasi, rapat-rapat program, rapat tiket, rapat duit sampe rapat bareng DPL yang superbaik banget, dokter Way. *sensor nama*

Nyetak proposal sambil mengandai-andaikan nanti di Komodo~~~ lalu tercetus ide, "Kayaknya kita perlu bikin buku tentang desa Komodo deh." dan Harumi mengiyakan, dengan semangat menggebu. *happy*

Juga coba bikin prototype salah satu program besar kami yang judulnya super kece 'liter of light' (kalo kepo cari aja videonya di Youtube). Semacam rangkaian lampu pakai solarcell. Walaupun nggak ada anak elektro di kelompok kami, tapi kami bersikukuh mau menerangi dermaga Komodo dengan lampu ini (ceritanya dari survey yang kami dapat, disana tidak ada listrik selain dari diesel milik warga, dan sangat terbatas sekali pemakaiannya sehingga jalan umum dan public space belum ada penerangan). Sampai akhirnya belajar sama temennya Toro yang kuliah elins (lupa namanya, maaf, you're so cool man!). 

Tim yang persiapannya sebenernya nggak terlalu matang untuk berangkat KKN, tapi akhirnya berangkat juga setelah usaha keras dan sempat melewati drama-drama: ketahuan titip absen pas bakti kampus di GSP dan harus disidang dulu & kehilangan kartu asuransi seluruh anggota kelompok yang baru disadari setelah upacara penerjunan KKN! Bloody hell :''

Bermodal tekad bulat sebulat telor bebek, akhirnya kami berangkat! Tanggal 2 November, kami berduapuluh dua plus dokter Way terbang dari Jogja ke Denpasar ke Labuan Bajo! 

Dan cerita-cerita seru pun dimulai ;)

Upacara Penerjunan KKN, saat sebelum menyadari kartu asuransi hilang. 


bonus:
begitu sampai di Komodo, yes I know, kayak paus teradam(n)par



See you on my next post. I promise you will not wait too long ;)


Cheers!

No comments:

Post a Comment