Bukan saatnya menulis tentangmu
Hidup berat ya akhir-akhir ini, penuh cucuran air mata dan kesabaran super ekstra.
Terserah orang lain mau bilang saya cengeng, manja, atau lainnya. Nggak peduli. Buat kamu atau kalian yang yang sedang merasakan beratnya hidup. Semangatlah. Saya tau banget perasaan kalian.
Iya, nggak ada yang peduli kok sama kita. Atau pura-pura nggak peduli. Yaudah sih, kan udah komitmen dari awal kita mau ngapain. Masing-masing udah punya pilihan, to. Kamu mau ngurusin urusan kamu dulu, aku mau ngurusin urusan kita dulu. Yaudah.
Tapi kata guru PPKn saya jaman SD dulu, bahwa kita harus mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi. Itu juga keluar di LKS, soal-soal ulangan harian, bahkan sampe ujian nasional SD. Dan jawabannya udah nggak perlu dipikir lagi. Pasti kita hafal diluar kepala, bahwa kepentingan bersama lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
Harusnya kita nggak boleh ngeluh. Bisa nempatin diri masing-masing, kapan urusanku, kapan urusanmu, kapan urusan kita. Harusnya sih, harusnya, bisa saling ngerti dan saling peduli.
Oh mungkin hafalan diluar kepala itu udah menguap. Mungkin disekolahnya tidak ada pelajaran PPKn. Mungkin dulu tidak pernah merhatiin guru. Mungkin aja kan, ya.
Tapi yowes sih, emang orang beda-beda.
Tidak bermaksud menyinggung perasaan, hanya mengingatkan. Tidak berminat menyindir, tapi kalo tersindir ya syukurlah. Berarti masih inget pelajaran PPKn.
*nyemangatin diri sendiri*
No comments:
Post a Comment