Tuesday, February 5, 2013

Oishii Bar | Tiga Tjeret


Akhirnya setelah satu setengah tahun saya bertemu lagi dengan Dina, dan Ninda. Mereka semacam otak kegilaan saya jaman SMP. Lama banget ya. Kami mulai jarang ketemu sejak SMA, jarang banget. Terlebih kuliah ini, saya harus ke Jogja dan Ninda ke Bandung, di Telkom. Dina masih bertahan di Solo, UNS. Mereka ini duo ITers, kalo lagi ngobrol ngomongin hal-hal berbau teknologi saya merasa paling bego. 
Tapi entah kenapa saya ngerasa nggak ada yang berubah. Ninda tetap Ninda dan Dina tetap Dina. Mereka sama-sama gila dan mmm gentong hahahaha!

Tadi siang kami ke Oishii Bar, Jalan Veteran 276. Restoran Jepang, mungil dengan harga yang bisa dijangkau anak kuliahan. Lokasinya di sebelah timur Gedung Niekmat Rasa, ada neonboxnya kecil sih. Dari luar ada outdoor dining sama kitchennya, terus ada pintu geser untuk masuk ke no-smoking areanya. Didalam cukup kecil, tapi nyaman, suasananya ke-jepang-jepangan, ada wallpaper bambu dan musik anime.
Menu? Tadaaaa~ cukup lengkap! Appatizer: miso soup, tempura, takoyaki dll, noodle: spicy ramen with chicken/beef/seafood dan udon. Rice: chicken katsu curry. Rolls: banyak jenisnya, gak hapal. Ada sashimi juga. Minuman ada milkshake dan minuman seger juga. Harga makanan mulai 8,5k-42,5k. Minuman 4,5k-14,5k.

Yaps, kami pesan:
ocha cold : sejenis green tea dari Jepang. gak pake gula, dan itu free refill terus kami nambah 3 kali haha
spicy ramen with chicken (level 2)
chicken katsu curry
back cruncy tuna roll
cruncy salmon roll

saya makan ramen dan roll-roll itu

spicy ramen with chicken level 2

Ramen? Spicy~ pedes super karena level 2. Isinya wortel, toge, sawi(?), telur 1/4 potong, daun bawang, daging ayam, dan entah apa gambarnya naruto. Kuahnya enak, mienya lembut kecil-kecil, overall, I like it! Mau deh makan ramen disana lagi. Dan mau banget kalo telurnya jadi 1/2 gitu.

chicken katsu curry

Chicken katsu curry, menu si Dina. Nasi dengan chicken katsu dan kuah curry yang creamy dengan rempah-rempah yang kerasa banget. Nasinya banyak banget pula. Enak! itu sih yg saya rasakan.

back cruncy tuna roll

Back cruncy tuna roll, kami makan bareng-bareng. Sushi mateng, isinya tuna yang digulung nori terus digulung nasi diatasnya ada alpukat dan mayonaise ditambah 'kremes'. Sensasinya dimulut nyaaaaaams~ asik lah. 

cruncy salmon roll

Cruncy salmon roll, sama seperti tuna roll, cuma bedanya dagingnya salmon crispy dan diatasnya gak pake alpukat sama mayonaise. Mmm nggak seenak yang back cruncy tuna roll.

Pengen makan unagi roll banget, tapi gak ada. Kapan-kapan deh kesana lagi, yapssss?

Yak karena hampir 2 jam kami disana akhirnya kami pergi ke tempat lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah tempat makan lagi. Cafe Tiga Tjret, Ngarsopuro, sebelah timur Omah Sinten.  Ohya, material di sini ceritanya bikin dari barang-barang bekas, lampunya dari gelas air mineral, kaki meja dari kaki mesin jahit,  terus apalagi saya lupa. Konsepnya urban style yang menyatukan kesibukan kota dan gaya pedestrian Ngarsopuro. Atmosfernya wedangan atau angkringan yang santai dan nyaman untuk tempat nongkrong. Ada wifi pula. Kalo duduk di atas viewnya Pura Mangkunegaran dan jalan. Serta seng-seng dan genteng tanah liat bangunan lain, yang paling penting bisa liat pasar klitikan Ngarsopuro dari sana. 
Di sana ngelanjutin ngobrol dan cuma mesen es beras kencur dan susu jahe plus lumpia. Harganya murah, harga angkringan. Beras kencurnya seger dan lumpianya hmmm standar lumpia. Menu yang lain belum nyoba. 

lumpia
lampu dari gelas air mineral

dinding lantai 2


sampai jumpa bulan Juni ya!
Niswah Wara Pratidina (@niswahwara)
Tetty Syamei Rianinda (@ondhaondhi)

2 comments: