parkiran jutap |
Apaaaan tuh? Kiky mau ngomongin belahan jiwa? Emang udah nemu, Ki?
Diawali dari percakapan sore hari di kantin teknik dengan seorang adek kelas. Dari haha-hihi kemudian raut wajahnya berubah. Mendadak serius. 'Mbak Kiky sama siapa?'
Damn, pertanyaan itu sebenernya membuat saya membeku. Nggak tahu kenapa. Semacam suntikan berisi obat bius yang dihujamkan ke tubuh. Tapi berusaha serileks mungkin menjawab.
'Nggak sama siapa-siapa.' lalu melanjutkan obrolan. Dia curhat. Saya menjawab sebisa saya.
Dilanjutkan lagi pergi ke parkiran yang dipenuhi bunga angsana kuning yang gugur memenuhi lahan parkir. Damn. Galau. Terngiang-ngiang terus pertanyaan tadi.
Lalu curhat ke Mama. Nasehatnya jangan terburu-buru, semua ada jalannya, Tuhan itu maha segalanya, dan beliau bilang selalu mendoakan agar saya selalu sukses, mendapat pekerjaan dan bertemu jodoh.
Malam hari. Entah. Terpikir mereka-mereka yang sudah bertemu dengan kurang lebih 'jodoh' yang mereka pacari. Rasanya masih jauh buat saya. Lalu ingat doa Mama, katanya mendapatkan pekerjaan dulu baru jodoh, kan. Yasudah percaya saja. Toh itu tujuan saya. Berkarya (?)
Lalu horcrux?
Yap! Pikiran saya terus berputar-putar hingga akhirnya berhenti pada seseorang. Lalu membayangkan ketika kami bertemu. Saling menyebutkan nama tanpa berjabat tangan. Dari sana ingatan terus mengalir bagaimana kami menjalani hari-hari. Bersenang-senang, curhat, galau, bertengkar, hingga berjuang mencapai tujuan berbeda bersama-sama. Lalu membayangkan ketika dia tidak ada. Pasti saya bukan saya yang sekarang. Dan dia (mungkin) juga bukan dia yang sekarang.
Ada yang bilang soulmate itu nggak ada. Ada yang bilang soulmate itu jodoh. Ada yang bilang bahwa soulmate itu jiwa kita yang lain yang terpisah dan bertemu lagi hingga saling melengkapi. Semacam horcrux mungkin.
Bodoh jika diatas tadi saya menjawab 'saya nggak sama siapa-siapa.'
Karena sebenarnya saya sudah mengenalnya sejak beberapa tahun yang lalu. Tuhan mengirimkan salah satu dari horcrux saya. Mungkin baru satu yang dikirim. Dan yang lain akan menyusul. Tapi dengan keberadaan horcrux satu ini sangat sangat berpengaruh. Semacam part of life. Kenyataannya begitu. Semacam pengganti buku harian. Semacam api ketika lilin sudah mulai padam. Penyulut semangat. Atau semacam cat air dan kuas yang bersama menghadapi kertas putih kosong menjadi berwarna-warni.
Kami berbagi cerita, berbagi ide, berbagi senang, berbagi sedih dan berbagi cita-cita. Berbagi imajinasi dan bertukar mimpi. Kami saling mendukung satu sama lain. Lebih dari sekedar teman biasa. Semacam non-biological sister.
Lalu keadaan selalu membuat saya bersyukur. Bahkan ketika saya sedang down dan butuh penyulut dia menjadi bagian yang akan selalu diingat. Kemudian kalimat 'jika tak ada dia...' yang membuat saya bersyukur dengan keadaan.
Malam itu saya menitikkan air mata. Air mata syukur karena telah mengelanya. Tuhan menyayangi kami. Terbukti saling mengenalkan kami satu sama lain. Menjaga kami dalam keadaan sehat dan tak kurang satu apapun. (kurang jodoh kita masing-masing sih sebenernya haha tetep!)
jadi jawaban dari pertanyaan tadi seharusnya...
'sama satu horcrux, sebentar lagi yang lain akan ketemu.'
nb:
Pasti yang baca lagi senyam-senyum. Well, enjoy your 20th, part(ner)! :3
Aaaaaaaaa!! bukan senyum-senyum lagi.
ReplyDeleteIm crying! T___T klimaks bgt tuh pas yg non-biological sister :"""""
Loveyaa kiiiiiik!!! :"""