--Yang Terbaik Bagimu--
Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Lagu dari adaband selalu terngiang-ngiang di telinga dan membuat saya merinding seketika. Begini rasanya menyanyikan atau mendengar lagu tersebut penuh perasaan. Dan begini rasanya ketika mengalaminya. Penuh makna. Sedih. Terharu.
Nanti malam tahlil 7 harian papa. Cepat sekali waktu berlalu. Kadang merasa masih ada yang 'aneh'. Tapi sebisa mungkin mencoba membiasakan diri dengan itu. Semangat papa harus tetap mengalir pada diri saya, mama dan adek. Bagaimanapun apa yang telah beliau cita-citakan harus terus berjalan dan tercapai.
Ada kalanya saya merasa papa masih ada. Di kamarnya terbaring, tertidur, dan saya menunggu panggilan papa untuk disuruh ini itu. Kadang saya terjaga menunggu ketika beliau memanggil. Tapi sudah tidak pernah beliau lakukan.
Masih banyak hutang yang harus saya tebus kepadanya. Janji saya yang segudang banyaknya belum ada satupun yang terpenuhi. Belum sempat saya memberi sesuatu yang berharga. Belum sempat saya sekali saja membuatnya bangga. Semuanya belum. Belum saya laksanakan. Impian saya, papa, mama, dan adek belum juga terlaksana.
Ya Tuhan, ampunilah hamba dan kedua orang tua hamba, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba di waktu kecil.
Terkadang saya ingin seseorang membangunkan saya dari segala macam mimpi buruk ini, tapi mustahil, karena ini bukan mimpi buruk. Hanya harapan yang menganggap mimpi buruk ini jadi lebih buruk. From now on, we're going to face the future together :)
No comments:
Post a Comment