Friday, August 10, 2012

7 hari

--Yang Terbaik Bagimu--

Teringat masa kecilku  
Kau peluk dan kau manja  
Indahnya saat itu Buatku melambung  
Disisimu terngiang Hangat nafas segar harum tubuhmu  
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi  
Serta harapanmu
 
Kau ingin ku menjadi  
Yang terbaik bagimu  
Patuhi perintahmu Jauhkan godaan  
Yang mungkin kulakukan Dalam waktuku beranjak dewasa 
Jangan sampai membuatku  
Terbelenggu jatuh dan terinjak
 
 Tuhan tolonglah sampaikan Sejuta sayangku untuknya  
Ku terus berjanji Tak kan khianati pintanya  
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya Ku mencintaimu  
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
 
Andaikan detik itu Kan bergulir kembali 
Kurindukan suasana Basuh jiwaku  
Membahagiakan aku Yang haus akan kasih dan sayangmu  
Tuk wujudkan segala sesuatu Yang pernah terlewati

 
 Tuhan tolonglah sampaikan Sejuta sayangku untuknya  
Ku terus berjanji Tak kan khianati pintanya  
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya Ku mencintaimu  
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu


Lagu dari adaband selalu terngiang-ngiang di telinga dan membuat saya merinding seketika. Begini rasanya menyanyikan atau mendengar lagu tersebut penuh perasaan. Dan begini rasanya ketika mengalaminya. Penuh makna. Sedih. Terharu.
Nanti malam tahlil 7 harian papa. Cepat sekali waktu berlalu. Kadang merasa masih ada yang 'aneh'. Tapi sebisa mungkin mencoba membiasakan diri dengan itu. Semangat papa harus tetap mengalir pada diri saya, mama dan adek. Bagaimanapun apa yang telah beliau cita-citakan harus terus berjalan dan tercapai.
Ada kalanya saya merasa papa masih ada. Di kamarnya terbaring, tertidur, dan saya menunggu panggilan papa untuk disuruh ini itu. Kadang saya terjaga menunggu ketika beliau memanggil. Tapi sudah tidak pernah beliau lakukan. 

Masih banyak hutang yang harus saya tebus kepadanya. Janji saya yang segudang banyaknya belum ada satupun yang terpenuhi. Belum sempat saya memberi sesuatu yang berharga. Belum sempat saya sekali saja membuatnya bangga. Semuanya belum. Belum saya laksanakan. Impian saya, papa, mama, dan adek belum juga terlaksana. 

Ya Tuhan, ampunilah hamba dan kedua orang tua hamba, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba di waktu kecil.

Terkadang saya ingin seseorang membangunkan saya dari segala macam mimpi buruk ini, tapi mustahil, karena ini bukan mimpi buruk. Hanya harapan yang menganggap mimpi buruk ini jadi lebih buruk. From now on, we're going to face the future together :)

No comments:

Post a Comment