Sunday, December 25, 2016

Perjalanan Hati


Senin,  12 September

Hati adalah anugerah terunik yang pernah ku terima. Dia bisa melambung tinggi, tapi kadang firasat membuatnya jatuh ke palung ketakutan yang paling dalam sekalipun. Pun ketika baru sekedar firasat.  

Selasa, 13 September

Kata orang lari bukan solusi,tapi lari adalah cara tercepat keluar dari jerat sesak hati. Bayangkan kau berada di dalam gedung yang dikepung asap, yang kau lakukan pasti mencari tangga darurat untuk keluar. Begitupula dengan hati. Dia akan butuh ruang lain untuk menyelamatkan dirinya dari rasa sesak. Agar bisa bernafas lega.  


Rabu, 14 September

Wajar saja hati berharap ketika kau menawarkan suatu yang hebat. Jika kau tak merasa hebat, tolong jangan berani-berani menawarkan sesuatu padanya. Karena dia selalu tahu bagaimana cara mengingatmu, menjagamu dan membalasmu.


Kamis, 15 September

Terkadang hal-hal yang terjadi disekitar kita memang diluar akal manusia. Terkadang logika tidak bisa dibahasakan. Namun hati selalu memberi pertanda, entah baik atau buruk. Hati selalu memberi peringatan, agar kita selalu menyiapkan diri untuk menerima berita-berita yang tak ingin di dengar. Mengingatkan untuk kita bersiap agar dikuatkan. Bahkan mungkin menyiapkan dirinya untuk menyerah. Apakah hati diciptakan sebagai tanda peringatan dariNya? Ataukah semacam alat perantara dari Sang Pencipta kepada hamba?


Jumat, 16 September

Ketidaksanggupan hati menerima beban hanya bisa disimbolkan oleh air mata. Tak ada yang tahu seberapa hancurnya, diluar hanya terlihat air yang menetes dari mata. Hati dan penciptanya yang tahu bagaimana rasa yang sebenarnya. Jangan dibayangkan, aku yakin kamu tidak sanggup. 


Sabtu, 17 September

Izinkan hatimu sejenak untuk menghirup sedikit udara bebas. Maka larilah dia ke tempat yang indah untuk memulihkannya. Sembari mendengar cerita-cerita yang menenangkan, nasehat dari sahabat dekat, atau lantunan ayat suci.


Minggu, 18 September

Hati selalu tahu bagaimana cara melepaskan, meski sebenarnya tak sanggup, tapi kenyataannya dia cukup tegar mengambil keputusan. Bukan berarti menyerah. Dia cukup dewasa dan bersahabat dengan kata ikhlas. Meskipun sebenarnya baru belajar apa arti kata ikhlas. Namun hati tak berhenti merapal doa-doa mujarab yang mampu menenangkan dirinya.


Senin, 19 September

Terkadang hati berjalan sendiri, melupakan logika. Namun pada suatu titik, hati akan mengingatnya. Mengingat apapun yang perlu diperjuangkan, yang telah diikrarkan. Titik balik hadir ketika ia telah mengingat sejauh apa jalan yang telah ia tempuh. Apakah akan maju, atau malah mundur, ketika dia lemah. Maka ketika dia menemukan kekuatan, dia terus berjalan maju. Tak perlu diingatkan orang lain, hati selalu tahu kemana harus berjalan, dia selalu tahu kemana arah tujuannya, tak peduli ada halangan di depan.  Dititik itu hati mengenal kata ikhtiar.


Jumat, 23 September

Jangan salahkan pada hati yang berharap ketika kau memberikan sesuatu yang hebat, karena dia selalu tahu cara menerima. Logikamu akan selalu dia sukai ketika bisa memenangkannya. Terlebih menenangkannya. Hati selalu mengingat apa-apa yang telah kau berikan dengan tulus. Disini dia belajar apa arti tulus. Sungguh manis. Disini pula ia belajar arti kata pasrah. 


Bogor, akhir September

Hujan di kebun raya bukan hanya mengguyur belantara pepohonan, namun juga mengguyur jiwa-jiwa yang ditimpa lara. Banyak nasehat dari para tetua yang menenangkan selayaknya hujan yang mengguyur dataran gersang. Suara hujan jatuh dan hamparan hijau rerumputan membantu hati menemukan lagi siapa dirinya.

Pun ketika nasehat yang didengar seperti “Kamu sudah di titik dimana kamu harus menyerah. Salut dengan perjuanganmu. Kalau kamu ngotot kedepan, kamu malah hanya akan jalan ditempat."

Hati yang telah menemukan lagi siapa dirinya akan terus maju dengan kekuatan yang tanpa sadar ia bangun sendiri. Hadiah paling unik ini ternyata bisa menyembuhkan dirinya ketika terluka. 





Catatan:
Naskah asli terlalu amburadul untuk di publish.
Sehingga saya singkat dan ambil kesimpulannya aja hahaha.
But, thank you Ms. NR, the only one reader of this story. 
Hope someday the reader of this blog can read this full story, too.
cheers! 

Friday, December 16, 2016

Catatan-catatan Kecil

Dear blog, 

Enam bulan belakangan rutinitas saya cuma tiduran di kasur sambil scroll-scroll sosial media. Bosen? Entahlah. Yang tadinya bosen, tapi lama-lama jadi menikmati kesempatan males-malesan ini. Ya saya bilang ini sebuah kesempatan karena saya yakin keadaan ini nggak akan selamanya. Jadi dinikmati aja. Banyak sih yang bisa dishare tentang enam bulan ini. Yaaa... kalo kata temen saya sih salah satu bagian dari 'masa-masa pelik kehidupan.' Hahahaha!

Mana dulu ya yang mau diceritakan? Proses gagal wawancara, ilmu-ilmu baru, persahabatan, cinta, jodoh, bisnis, passion, pekerjaan yang cocok, doa ibu, menikah, agama, motivasi atau apa dulu? Hmmmm..

Ohya, baru sadar akhir-akhir ini, saya memang lagi butuh motivasi karena hidup lagi asem-asemnya. Paling males sih emang buat googling kata-kata motivasi, hahaha. Nggak guna menurutku. Nontonin motivator ngomong kayaknya juga udah kebal. Apalagi akhirnya terbukti itu omongan doang walau kadang ada benernya, yaaaa cuma kalo saya sih pilih enggak deh, dari pada di doktrin sama orang ngomong. 

Lalu sudah mulai bingung mau dikemanakan langkah kaki. Sebenernya mau dikemanakan langkah kaki tuh udah ngerti. Udah ngerti tujuannya mau kemana. Ibarat kalo kita mau ke Monas, tapi ga tau lewat mana kalo dari Bekasi. Nah gitu. 
  

favicon

Lalu saya iseng scroll-scroll blog saya sendiri saking gabutnya. Mau baca-baca selama ini pernah nulis apa aja sih. Tahun ini tulisan yang ke publish super dikit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pas dibaca satu-demi satu ternyata banyak catatan kecil yang isinya pemikiran saya sendiri dikala itu. Entah itu cita-cita, doa, harapan, mimpi sampai motivasi buat diri sendiri. Yang fiksi-fiksi tersirat curcol juga ada sih. Ya tulisan makin kesini makin dikit sih, tapi kayaknya kualitas lebih baik dari pada sebelumnya. Heheheheh (berdasarkan sudut pandang super pribadi dari saya)

Selama lima tahunan ngeblog, saya baru ngerasain manfaat nulis cerita hidup di blog. Ini tuh semacam penunjuk jalan buat diri sendiri. Catatan-catatan kecil dalam setiap post itu fungsinya untuk mengingatkan apa-apa saja untuk dilakukan atau diperjuangkan. Catatan kecil ini sebagai pengingat diri dan sebagai track atau jalan untuk menuju ke depan. Bisa dibilang sebagai pedoman juga mungkin yah. Kurang lebih begitu sih menurut saya. 

Misalnya waktu itu saya nulis tentang hati dan logika yang isinya tentang kegalauan tentang pacaran, atau post di ulang tahun saya yang berisi tentang satu langkah besar tahun ini yaitu lulus, dan bagaimana memulai sebuah perjalanan, because the journey of thousand miles begin with one step. Dan banyak lagi contohnya. Aaaaah.. Tema tahun ini memang memulai sebuah perjalanan baru sepertinya ya hehehe. 

Kapan hari pernah nulis status di line: baru ngerasain manfaat nulis dialy life di blog. 

Nah, mungkin ini penjabaran dari status line saya waktu itu hhehehe.

Bukan bermaksud sombong atau apa sih ini sekali lagi cuma bentuk dari buah pemikiran saya. Menurut saya apapun yang rutin kita lakukan di masa sekarang itu akan ada manfaatnya di depan sana. Bisa nulis begini karena sudah pernah mengalami sih. Suka nulis galau diblog pun bakal ada manfaatnya, suka nggambar juga ada manfaatnya, suka baca buku apalagi, suka motret, suka bikin vlog, suka narsispun atau apapun yang disuka dan rutin di kerjakan bakalan ada manfaat di depan nanti. 

Sama kayak nabung, kalo kita rajin masukin uang recehan ke celengan, manfaatnya baru kerasa nantinya kalo udah terkumpul. Begitulah kurang lebih. 

So... Nggak jadi curhat masalah cinta sama kerjaan lagi hahahaha!

Cheers!


Monday, December 5, 2016

this is not a story when a girl meets a boy #2


Yogyakarta,
34/88
21.15


Melompat jauh ke masa-masa dimana bungkam menjadi sajian utama dalam satu hari. Logika yang sedang dipaksa untuk berpikir. Sementara hati berusaha memahami dan menerima apa kata logika. 
Lalu mereka berjodoh sehingga timbul pernyataan yang melegakan nurani. 

Kita bukan satu tokoh dalam novel bernama Keenan dan Kugy yang bertemu dengan radar Neptunusnya. Bukan pula Rangga dan Cinta yang terlarut dalam puisi dan kata-kata para penyair tua. Gue sama lu cuma satu dari ratusan si hampir-dewasa yang kebetulan ketemu lalu berjuang naik tangga sama-sama.  Udah gitu aja.  

As I've said before, this is not a story when a girl meets a boy.

note: menantang diri sendiri untuk melanjutkan story sebelumnya. Sepertinya bakal jadi pengganti cerita mars-phobos-deimos ^^

Saturday, November 12, 2016

this is not a story when a girl meets a boy #1



Yogyakarta,

..... Sudah lebih dari enam ribu kata.
Oke, baiklah aku akan mengingat dari mana kita mulai berteman.


Sore itu aku terpaksa mem-betah-kan diri di dalam studio yang mulai sepi. Makhluk-makhluk berkantung mata itu akhirnya memilih pulang untuk tidur dikamar masing-masing. Tugas besar project studio kali ini merenggut tiga malam terakhirku, dan semua mahasiswa. Aku lelah. Tambah parahnya, hari ini ada deadline proyek renovasi rumahnya kenalan orang tuaku. So, aku harus menahan hasrat ingin melemparkan diri ke kasur. Bah! 

Aku memilih tinggal sebentar lagi di studio, menyelesaikan proyek semaksimal mungkin dan yah, sudah hampir selesai, tinggal dibuat format persentasi. Studio mulai sepi. Hanya terdengar suara burung diluar yang berseruan seakan berteriak sebentar lagi hujan turun. Akhir-akhir ini hampir setiap sore hujan. Ah Desember. 

Aku memang sengaja tidak menyetel musik klasik, hanya ingin menikmati suasana studio yang hening. Siapa tahu lebih fokus. Milo hangat yang ku beli di kantin tadi sudah mendingin. Dan aku masih enggan meminumnya. Memilih menyisakan nanti setelah semua selesai. 

Hampir dua jam berlalu, aku masih memainkan mouse dan shortcut pada keyboard. Terlalu banyak ide untuk menyusuin format persentasi malah bikin semangat menggelora. Tingkat fokusku sangat tinggi sampai tidak sadar ternyata bukan cuma aku yang duduk di ruang studio itu. Entah sejak kapan, kamu duduk disana. Sibuk menatap layar laptopmu. Jutek. Enggak. Diam. Serius. Fokus. Dan bingung. Dengan dahi berkerut-kerut dan mulut kadang menggumam pelan, di depanmu terdapat secangkir minuman berwarna cokelat yang sesekali kau sesap. Sesekali aku meliriknya. Lama-lama jadi sering. Tingkat kefokusanku menurun. Gara-gara mataku lebih sering melirik kearahmu daripada lurus menatap layar 14 inci ini. Mau menyapa tapi enggan. 

Tapi entah karena apa, tiba-tiba kau mengajakku bicara. Lupa darimana awalnya, tapi beberapa saat kemudian kita sudah berbicara banyak hal. Bercerita tentang tugas besar, organisasimu, proyekku, cita-cita setelah lulus, gosip di kampus, pameran arsitektur, hobi kita, zaha hadid, tadao ando, dan banyak lagi. Time flies. Nggak kerasa. Sore yang sempurna. Obrolan yang asik. Partner diskusi yang seru. Secangkir milo yang masih penuh. Dan, kamu. 

Hampir pukul delapan ketika aku melirik layar laptopku. Terdengar anaconda di perutku mengaum meminta makanan. Kamu mendengarnya lalu tertawa kecil. Aku malu, tapi tertawa. Kita tertawa. 

Setengah jam kemudian, situasi dan kondisi mengamini kebersamaan ini. Kita sudah berada di salah satu meja di warung makan dekat kampus. Proyekku sudah selesai. Begitupun dengan punyamu. Aku dan kamu menikmati makan malam berdua sederhana di warung pinggir sawah, dengan menu sepiring lumpia raksasa berisi telur, wortel dan seafood. Masih dengan banyak bahan bicara yang sepertinya tak akan pernah habis.


Entah apa bagaimana terjadi selanjutnya, aku dan kamu mulai berteman........




note: menantang diri sendiri kudu ngepos 1 post malam ini. Ceritanya kangen kampus dan sekitarnya. Coba tebak tempat makannya dimana? Yang bisa nebak dapet 3 buah kartu ucapan ala kikokiky hahaha!

Sunday, October 23, 2016

Quarter Life Crisis

Bekasi, 23 Oktober 2016

Hai blog,
saya sedang menikmati sisa-sisa waktu sebelum tanda tangan kontrak atas nama kehidupan orang dewasa. Status saya masih jobseeker dan mates-hunter #eh?

now playing: a dream as you wish your heart makes

Dan lagi merasa amazed, super duper aamaaaaaaaazed deh sama hidup akhir-akhir ini. Masyaallah. Asem-asem-manis gitu. Persis nano-nano diketekin. Ya asem!

Kalau kata orang sih quarter life crisis, krisis kehidupan menuju umur 25. Atau bahasa awamnya proses pendewasaan. Proses dimana pilihan-pilihan seperti mau kuliah dimana sudah lewat jauh dibelakang, atau gimana cara ngadepin deadline dan nyusun prioritas sudah dianggap lulus. Nah, yang ini one step level lebih berat. Yaitu proses ketika logika dan hati harus bekerja untuk sama saling dukung. Dan logika dan hati manusia itu pada dasarnya susah bekerja sama, menurut gue sih. Kadang ketika logika sudah digunakan dengan benar, kata hati berkata sebaliknya. Begitupula ketika kata hati bilang iya, namun logika nggak bisa menjelaskan dengan kata-kata. Runyam.

have faith in your dreams and someday, your rainbow will come smilling thru
no matter how your heart is grieving if  you keep on believeing
a dream what you wish will come true

-disney-

Quarter life crisis mengajari tentang benar atau salah sebuah tindakan kita di usia kita. Memilih maju atau mundur ketika nggak ada pilihan bertahan. Berjuang atau menyerah. Meninggalkan atau ditinggalkan. Memberi atau meminta, menerima dan melepaskan, seterusnya. Dalam catatatan, ini untuk semua hal, seperti karir, mimpi, cita, dan cinta.

Contoh konkrit, yang sepertinya sederhana, tapi bagi sebagian orang cukup berat, seperti; Memilih jenis pekerjaan apa yang akan kamu jalani. Lifestyle bagaimana yang mau kamu pilih. Kantor mana yang akan membawamu ke jalan kesuksesan. Hobi apa yang mau kamu prioritaskan. Orang-orang yang patut dipertahankan. Hingga perjuangkan atau serahkan urusan jodoh ke Tuhan. Seperti itu kurang lebih.

Bagi saya, keadaan dan segambreng pilihan sulit yang datang bersamaan itu cukup membuat down beberapa saat. Tapi kalo ditilik kebelakang sebulan lalu, dua bulan lalu, tiga bulan, lalu paska wisuda (yang udah basi), ini semacem anugerah atau hadiah dari Allah. Atau semacam ujian to the next level gitu yah? Yang pasti saya bersyukur banget Allah menempatkan saya pada posisi ini. Posisi down down down down doooown dan up, dikit. Yah walau pas ngejalanin, rasanya kayak nano-nano diketekin, asem! Tapi tetep saya bersyukur, dong. Artinya Allah menginginkan saya biar jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Saya habis ngerasain dan masih ada didalem skenario novel entah film ciptaan penulis yang sungguh luar biasa. Luar biasa diluar dugaan. Subhanallah :''')

Selama proses itu saya bertemu dengan banyak teman yang bijaksana, sehingga banyak nasehat yang saya ingat *terharu* *mewek* *baper*
.
.
.
dari tadi mau nulis bingung mana nasehat yang mau ditulis saking semua baik dan bener dan panjang hahaha :''

Sampai akhirnya ada yang menyapa saya melalui status di line:

R: hey jalan kiki. apa kabar jalanmu?

K: sedang mendaki gunung lewati lembah. (lagunya ninja hatori, bayangin lu mau ngedaki gunung, tapi jalan yg lu lalui lembah, dalem cuy maknanya, seperti lu punya cita-cita tinggi, tapi jalan yang lalui ya bukan tangga, tapi gimana cara ngebangun tangganya dulu)

R: apa disana: sungai mengalir indah ke samudera dan kamu bersama teman bertualang? aku di hujung pagi, menunggu tiba sang petang (ya, saya sedang berjuang bersama mereka, saya pikir kita berjuang bersama, tapi ternyata tidak, masing-masing dari kita berjuang sendiri di jalan masing-masing. There's no helping hand, but believe in God's help, melalui tangan-tangna malaikat yang menjelma menjadi sahabat)

K: ada cerita tentang hujan dan kemarau, tentang mimpi dan realita, tentang jalan menuju dewasa hahaha! (tentang kesedihan dan keceriaan juga)

R:
tentang dewasa, tentang seseorang yang ingin dipuji dalam maki. 
tentang seseorang yang kehilangan jati diri. 
tentang seseorang yang mempertanggungjawabkan ketidakbahagiaannya. 
tentang seseorang yang tersesat dalam belantara realita. 
tentang seseorang yang memuji dan mengklarifikasi diri. 
tentang seseorang yang tunduk dan patuh pada sumpah serapah orang lain. 
tentang orang yang hilang kejujurannya, untuk menjadi diri sendiri.
Jadi apa dewasa bagimu, jalan kiky?

K: dewasaku diambang antara mimpi dan realita


Yang penting semangat aja deh buat yang ngalamin hal serupa. Jangan menyerah, jangan menyerah. Dan selalu play lagu klasiknya disney ini.

Cheers!


Saturday, October 15, 2016

Jakarta

Hai Jakarta,
yang penuh cita dan angan,
yang bias akan mimpi dan realita,
yang semu antara harapan atau kenyataan
yang menang atau pulang
bagian mana yang menjadi aku?

yang selalu berbatas oleh rindu dan waktu
yang getir rasa suka dan percaya
yang ingin atau hanya sebatas mau


Ditulis di Bogor, 23 September 2016 dengan backsound Forget Jakarta nya Aditya Sofyan 


Status:
Job seeker yang sedang menikmati mobilitas antar kota antar provinsi 
Solo - Jakarta - Solo - Jogja - Solo - J a  k  a   r    t    a 


Saturday, September 10, 2016

take a selfie


Sebagai perempuan pada umumnya, saya juga pernah selfie ala-ala orang kekinian. Namun karena nggak bisa upload begini foto tapi pengen banget buat ngupload akhirnya digambar aja, walaupun pada akhirnya terlihat lebih imut kalo jadi ilustrasi begini. But hey, I have my own style of selfie, and it's not mainstream haha! 


kabar terbaru
Masih berstatus sebagai job seeker. Cita-cita pengen melancong ke Jakarta, susah amat :(((


Friday, September 9, 2016

Masuk koran

Malesin banget ya judulnya. Emang paling nggak bisa deh mikir judul. Maafkan.

Beberapa waktu lalu, sembari nungguin wisuda, saya cuma bengong di rumah sambil scroll-scroll timeline. Hidup super nggak jelas mo ngapain selain nunggu kebaya lengen pendek dipanjangin. Tapi kalau dinikmati, nungguin wisuda nggak semembosankan itu sih. *kalo udah lewat emang gitu*

Singkat cerita tentang nungguin wisuda, tetiba Faya, temen SMP saya, ngeLine saya, tanya-tanya tentang ilustrasi. Sebagai pengangguran saya seneng dong, akhirnya akan ada pemasukan. Dikira calon klien, eh ternyata dia malah mau jadiin saya narasumber untuk rubik Zetizen di Radar Solo. Hehehhe. Kebetulan yang menyenangkan :D

Besok harinya saya ketemuan untuk diwawancarai tentang cat air sebagai hobi sekaligus teknik-teknik watercoloring. 

Besoknya lagi, korannya terbit, tanggal Mei 2016 Judulnya Wow-tercoloring. 

Dari jaman SD ngebayangin kapan gambar saya bisa masuk koran, nggak pernah kesampean, karena nggak pernah ngirim sih. Begitu masuk koran, malah ngajarin teknik nggambar. Hidup lucu ya kadang. Hehehe :')





Tuesday, August 16, 2016

The first boy is getting bigger

Voice meeting on mid night
between
Yogyakarta-Jakarta-Dubai


Hampir dua tahun sejak project pertama kami. Sudah banyak yang terjadi, banyak yang berubah. Dari bertiga, berlima, plus Jundi masuk lagi, sekarang kami berdua belas plus dua. Pisah kota, beda zona waktu, tapi semoga masih tetap satu. 

Edo ke Dubai mengejar karir, Miftah jadi bapak-bapak pegawai BUMN di Ibu Kota, Jundi masih mengejar skripsi S1 nya di UI (Jundi founder pertama bareng Miftah sama Reja waktu di Jakarta), dan saya masih berusaha mewujudkan cita-cita yang lain (nggak mau dibilang pengangguran).

Dari Awang sama Nidya, akhir tahun lalu nambah Rana sama Ipit (adek kelas arsi), awal tahun 2016 tambah Hibat (mantan ketua BEM teknik), Adi (mas-mas lulusan geofisika UPN), dan Dhimas (pejuang lulus dari teknik industri), Rere (yang ngaku-ngaku fans saya, terus akhirnya saya hire wkwk), insyaallah bakalan nambah Adhimas sama Faqih yang lagi tahap trainee (ciyeh!).

Nggak mau bilang bahagia, karena terakhir bilang gitu, langsung ada badai tsunami dari klien. Hahaha! Jadi, bersyukur saja, bersyukur banget. Alhamdulillahirabbil'alamiiin... Usaha dari nol, banyak drama, banyak komplen, banyak masukan, begadangan bareng, diPHP klien, dimarahin emaknya klien, bikin giveaway, sampe kehilangan aset (baca: payung) akhirnya membuahkan hasil.


click here to more photos

selalu full booked di awal bulan wisuda ugm :')

Sekarang alhamdulillah untuk graduation UGM selalu full booked di awal bulan. Dan orang-orang udah cukup kenal dengan anak kami. Berita bagus lagi, masing-masing fotografer ada fans nya sekarang. Lucu yah.
Tapi ngomong-ngomong ada yang ngefans ama mbak-mbak founder nggak yah? Bwakaakak, ngarep dotkom.

Judulnya sih emang bener banget yah, bikin bisnis gini kayak ngegedein anak. Dari ngasih makan, ngerawat, ngobatin kalo sakit, momong, nggendong kalo nangis. Hahahhaa, seriusan bikin terharu :')
Yaudah sekian laporan dari The Flash Project (TFP) cabang Jogja yang udah hampir dua tahun!



So, who is your favorite photographer? ;)

contact us:
line: @theflashproject (pake @)


Monday, August 15, 2016

Portfolio

click here to read 

Sebagai typical orang yang nggak bisa diem tapi betah banget duduk depan laptop, saya sudah beberapa kali membuat portfolio saya. Dan yah, ini portfolio kebanggaan saya dan menurut saya 'gue banget'. Kenapa? Karena mungkin gara-gara ini bukan portfolio arsitektur seperti yang sebelum-sebelumnya, melainkan project-project di luar arsitektur dan tentunya saya kerjakan dengan sangat-sangat maksimal dan penuh cinta. 

So, where's the architecture projects? Yaaa pada akhirnya untuk apply ke konsultan saya tambahin tugas-tugas arsitektur di bagian depan, jadi portfolio all-in one gitu campuraduk. Kemudian di protes keras sama orang yang portfolio nya pernah di puja Pak Adi.

click here to read

buat yang ala-ala pinterest


Jadi kemana portfolio ini akan membawa saya? Hire me? ;)

Friday, August 5, 2016

Bye College!

Hallooo blog!

Perlu ngumpulin niat tiap malem buat ngelanjutin produktif cerita disini. (dan baru ke publish di Getback Coffee, Jaksel. Siang bolong gabut di ibu kota)

Terakhir nulis ya pas habis KKN dan itupun tertunda lama juga. Produktivitas menurun seiring bertambahnya usia, hmmm alesan sih. Yaah begitulah, banyak hal lebih seru untuk dikerjakan dari sekedar nulis blog, terlupakan deh. Deuh, intinya nggak banyak waktu ngeblog kayak dulu yang bisa bikin postingan aneh-aneh. Tapi seenggaknya, niat saya merawat blog ini masih ada kok. Sampai isinya nanti nggak galau melulu, tapi bermutu, sampe isinya foto bocah-bocah imut yang ala Bleubird sama resep masakan atau cara ngerawat taneman. Sekian prolognya. Hehehe

Sooooooo finally I'm done!!! Bye college!

me, bu rahma, sri sesaat setelah pembantaian

pojok hore ciwi tga yang kerjaannya
datang terus langsung cabut kantin

pojok hore ribut yang hobi ngeglau haha
Begitulah foto-foto pasca sidang, nggak semua ke upload ak, gak tau filenya dimana hiks. yang pasti habis sidang langsung pulang ke Solo naik bus sama Opik terus naik angkot wakakkak! Malah mbolang.

Sebulan kemudian akhirnya wisuda, make up an sendiri lhooo! Bangga haha! Terus lupa foto sendiri pake ijazah dan tetek bengek. Seriuously, foto sendiri posenya bawa brokoli dari Ijah :3

Pendukung nomer satu
doanya mama memang mujarab
best supporter ever
geng KKN komodo yang ngerelain dateng (dari komodo)

sebelum sah sarjana teknik
setelah sah sarjana teknik

abis ngelepasin burung emprit di jutap
partner bisnis yang sabar banget nampung drama :P

Ya sekian euforia lulusnya yang sudah tiga bulan lalu. Hahahahaha

Jadi, apa kabar, Ky?


Saya lagi menikmati masa-masa jadi fresh graduate yang sudah agak sedikit basi karena udah hampir tiga bulanan. Ya, berarti sekarang lagi menikmati masa-masa job seeker.
Saya akhirnya lulus!!! Bulan Mei kemarin resmi mendapat gelar Sarjana Teknik. Rrrr denger sarjana teknik kayak berat banget gitu yah.

Alhamdulillah, akhirnya keluar dari tetek bengek tugas akhir yang sempat tertunda 4 bulan gara-gara telat KKN. Hahaha! Tau nggak rasanya? Leeegaaaaaaa. Sempet mikir bodo amat ya sama nilainya, yang penting lulus dulu. setelah sempat kacau di sidang kedua, saya bisa totalitas di sidang terakhir ini. Hasilnya? Usaha saya sudah maksimal untuk menyelesaikannya. Walaupun hasilnya nggak sempurna, tapi tetap sebanding dengan usaha yang saya lakukan. Yang paling penting, saya berhasil menyelesaikannya :)

Banyak pelajaran yang di dapat dari jaman-jaman kuliah. Bukan, bukan hanya dari mata kuliah, tapi lebih ke pelajaran hidup. Banyak hal yang patut direnungi dan jadi pelajaran dari persahabatan, pengalaman, partner, rival, beruntung, inspirasi, passion, hobi dan aaah banyak. Hampir lima tahun jadi mahasiswa, tapi semua nggak akan sia-sia selama bisa mengambil pelajaran berharga dan hikmahnya.


What do you do now?


Dari bulan puasa sampai sekarang baru interview sekali dan sepertinya fail karena nggak dihubungi lagi hahaha! Sekarang nunggu panggilan kali ya, sudah apply kesana kemari. Sambil ngembangin TFP yang mulai dewasa. Uhuy.

Pengennya sih walaupun belum punya pekerjaan tetap tapi tetep produktif. Produktif versi saya adalah tetep menghasilkan karya, apapun itu, kalo ngehasilin duit lebih bagus. Yang pasti saya sudah mulai bosan dengan aktivitas gulung-gulung dikasur sambil scroll-scroll nyari lowongan kerja.



It should be the last time I use 'kuliah' label :')



Monday, July 4, 2016

Enam Ribu

Yap, sudah enam ribu lebih kata yang sudah kutulis. Jangan GR ya. Tapi kayaknya bakalan lebih dari itu yang sanggup kutuliskan tentangmu. Uhuk. Sedikit cuplikannya nih:


.... tapi, seribu kali bareng kamu di Jogja, sampe nggak sadar kalo Jogja itu romantis."


Banyak hutang PR blog, pokoknya tunggu habis lebaran! Brb abis mudik ke Kediri. Selamat hari raya idul fitri, mari perbarui jiwa kita agar semangat terisi kembali.



Thursday, March 31, 2016

semacam superhero



Mama
(n) semacam superhero berhati malaikat


Sepertinya saya belum pernah cerita panjang lebar tentang mama saya. Sebagai anak perempuan, saya memang lebih dekat dengan almarhum papa saya. Mungkin karena papa lebih mengerti saya. Pemikiran saya dan mama dulu selalu berbeda, makanya jadi suka berantem. Saya adalah orang super kaku dan papa saya yang bisa bikin saya agak kalem, mungkin karena hati saya keras jadi ngedeketinnya pake logika ya. Ya segitu prolognya. Well, bukan itu sih poinnya. Jadi begini..

Kapan hari saya pulang ke rumah, sempat sebelumnya mama saya nelpon dan bilang kalau mau cerita banyak tentang adek saya. Jadi, obrolan siang itu, ketika saya pulang, memang agak berat dan cukup bikin saya shock, terharu, sedih, seneng, mind blown dan bersyukur. Eh etis diceritakan disini nggak sih? Anggaplah sharing aja ya.

Mama saya curhat tentang adek saya. Well, saya masih nggak tahu apakah pantas diceritakan disini, tapi yasudahlah. Intinya lah ya.
Adek saya kuliah di ISI jurusan teater setelah setahun sebelumnya sempat kuliah di Ilmu Sejarah UNS (dia lolos SNMPTN, btw, mayan cool ya). Karena nggak suka, makanya dia pindah ke ISI, ngikuti passionnya. Dia aktif di beberapa komunitas teater, pernah menjadi sutradara dan masih melatih teater di beberapa sekolah di Solo sampai sekarang.

Bukan, bukan itu yang bikin mama saya stres. Usut punya usut, dari sumber yang terpercaya, mama saya tahu ternyata si gembul ini suka bolos. Iya, ngakunya berangkat kuliah tapi ternyata bolos. Mana tau emak gue kan ya. Berangkat pagi ijinnya kuliah taunya entah pergi kemana. Pulang juga tepat waktu. Sebenernya wajar sih, kenakalan bocah cowok pada umumnya (Sebenernya wajarnya kalo masih SMA, tapi kalo udah kuliah gini kan udah gede harusnya nggak kayak gitu!!).

Itu yang bikin mama saya stress. Soalnya dulu pas kuliah sejarah kayak gitu juga, bolosan. Mungkin kalo itu karena dia nggak suka ya. Kalo yang sekarang kan ya udah diturutin passion dia maunya ke ISI :''
Orang tua mana yang nggak stres kalo anaknya kayak gitu. Saya juga shock pas di kasih tau. Kampret ni bocah emang. Saya pikir dia bakal total ngejar passion dia. Eh taunya begini lagi. Sedih :(

Tapi ternyata ni bocah emang bukan tipe yang bisa duduk di kelas, dengerin dosen ngomong, nyatet, ikut ujian blablabla kayak anak kuliahan pada umumnya. Nggak. Adek saya sepertinya bukan tipe kayak gitu. Dia lebih seneng nongkrongin orang-orang latihan teater, ngajarin olah tubuh, vokal, atau ngapain yang penting nggak di dalem kelas. Syid.

"Dek, mama sampe hampir jantungan tahu adek kayak gitu." 
dalem hati gue misuh-misuh.

Dan ketakutan saya dan mama pun sama. Gimana kalo adek saya ini nggak bisa dapet gelar sarjana?
Mama saya pusing tujuh keliling, stres berhari-hari, kasihan banget pokoknya mikirin si gembul, sampe pucet wajahnya, sampe tambah keriput disekitar matanya. Cerita aja sampe nangis lagi. Gue mo nangis ga berani. Tahan-tahan aja, sok tegar :')

Lalu kata mama, adek saya ini punya rencana bikin barbershop. Yaa adek saya ini memang sepertinya bukan tipe yang pengen lulus, jadi sarjana terus nyari kerja. Soalnya dari kecil udah keliatan banget ga bisa diem, ga bisa diatur dan papa juga pernah bilang kalo adek saya ini nggak pantes jadi karyawan, tapi memang harus jadi bos. Bakat kali ya dari kecil bandel . Pfft.

Mama saya orang yang open mind, pikirannya terbuka banget tentang pemikiran 'nyeleneh' anak-anaknya. Nggak pernah memaksa anaknya untuk jadi ini itu. Mama selalu berdoa supaya anak-anak nya sukses dengan jalan pilihan masing-masing. Alhamdulillah, saya punya mama yang nggak kolot. Tahu sendiri lah ya, jaman dulu orang tua kan pengen anaknya lulus sarjana, ngelamar kerja di perusahaan gede, entah BUMN atau jadi PNS.

Dengan keadaan adek saya yang seperti itu, mama saya yang awalnya hampir jantungan malah jadi ngedukung banget. Akhirnya adek saya disekolahin nyukur rambut buat nambah skill dia. Dua-lima tahun kedepan udah harus punya barbershop sendiri, katanya :'''

Saya insyaallah kali ini mau nurutin kata mama aja deh, kerja di perusahaan. Biar nggak nambah-nambahin pikiran lah ya. Itung-itung saya kayaknya juga nggak pernah nurut, sekali ini nurut deh. Kali aja rejekinya disitu :''

Pada akhirnya mama dan saya menyadari bahwa dari didikan yang sama, hasilnya belum tentu sama. Ya masa depan itu ada ditangannya sendiri-sendiri. Wong karakter, hobi, skill, passionnya aja juga beda-beda, masa iya hasilnya mau sama?


that face -_-


Esensi posting kali ini adalah, saya merasa sangat-sangat-sangat bersyukur sekali punya mama macem superhero yang selalu mendukung anaknya apapun keputusannya, meskipun sangat berat. Keberuntungan saya dan adek saya bukan hanya dari usaha, tapi sebagian besar dari doa mama yang nggak pernah berhenti. Jadi kalau saya lagi ngerasa beruntung, saya langsung mikir kalo doa mama saya dikabulkan-Nya.

Ya gitu deh. Berat banget beban mama saya. Kerutan di matanya makin banyak akhir-akhir ini.



//doakan saya ujian Tugas Akhir hari senin ya :'
//btw nyari foto bertiga terbaru tapi gak nemu -_-

Tuesday, March 29, 2016

hello komodo part 4: Ngodo Nani Hami

Terlanjur malas lanjutin blog karena  waktu habis buat studio, 
pulang studio capek banget terus langsung tidur

ala-ala dulu


Setelah bersambung superlama karena dua bulan ini saya fokus sama TGA, akhirnya malam ini diberi kekuatan super untuk melanjutkan kisah-kisah di Komodo. Tadi siang sebenarnya habis ketemu sama dosen lapangan saya sih. Makanya langsung keinget PR yg belom kelar ini. wk,

KKN yang saya kira bisa banyak santai, gabut dan bingung mo ngapain ternyata salah. KKN = supersibuk! Program bahkan baru selesai pas malam perpisahan: Festival Komodo.
Post terakhir ini curhat aja sih ya, karena nggak mungkin bicara tentang program superbanyak selama KKN. Nggak mau nulis laporan I-1 lagi lah.

Dua bulan bisa dikata singkat, bisa dikata lama, Tergantung bagaimana kita menikmati, atau menyesali. Menurut saya dua bulan waktu yang cukup. Cukup untuk menikmati, mengamati, menjalani, menyelami dst dst. Tentu saja ada seribu satu cerita selama itu. Dari yang bahagia, jengkel, kesel, marah, sedih, baper, bodo amat, dst dst. Juga sangat banyak pelajaran yang bisa diambil :''
Dua puluh dua orang yang nggak ada yang sempurna, tapi bisa saling melengkapi (cie bgt)
Program yang direncanakan dua minggu sebelum berangkat hampir semua berjalan dengan maksimal. Alhamdulillah. Dari mulai nemperlin stiker nomor rumah, pemetaan, senam lansia, penyuluhan kesehatan reproduksi, riset kesehatan dasar (program anak kedokteran, suer deh ini program besar yang gila banget, lu harus wawancara setiap orang, litterally, buat dibikin jurnal kesehatan, yah semacam itu),
Ngajar! Kyaaaaa.... ini antara seru dan nggak seru. Wuakakakka. Pertama kali saya nyemplung SD, dapetnya kelas satu. Jangan bayangin kelas satu SD disana kayak di kota. Kelas satu disana bocahnya kagak bisa diem, berantem mulu, bisa nyanyinya cuma lagu sinetron anak jalananan, jotos-jotosan di kelas, terus saya teriak-teriak nyuruh diem nyuruh ini nyuruh itu taunya mereka nggak ngerti bahasa indonesia. Iya, mereka cuma ngerti bahasa komodo. jengjeng

Pembuatan gapura (Welcome to Komodo Eco Village, saya puas banget sama desain dan hasilnya, lucky me to meet you, Pak Saeh!), perbaikan MCK, pelayanan kesehatan bareng SCTV, pembuatan inventarisasi rumah adat (bikin maket, my fav!! bahagia banget sama hasil jadinya. pake bahan kayu asam asli, daun lontar asli, daun kelapa asli. Aaaaaa :'''')), penyuluhan & pengelolaan sampah (well, it's very very cool bcz ngajakin warga buat kerja bakti disana tu susahnya minta ampun, tapi alhamdulillah pelan-pelan warganya sadar dan mau ikutan kerja bakti, sampai sekarang. Semoga lah ya)

Pengelolaan distribusi air bersih (ini program paling berat, sistem air disana masih belum memenuhi standar, apalagi utk daerah ekowisata, semoga program ini berlanjut).
Renovasi Puskesmas Pembantu. Well jadi clingcling hahaha! Kalau ada yang mau menyumbang buat pustu, boleh banget. Menurut saya nih, pustu disini harus ada obat-obat utk kegawatdaruratan medis buat para turis juga. Harus!
Ohya kami ada juga program pertolongan kedaruratan medis untuk ranger. Ini seru banget. Para ranger sangat antusias dengan pengetahuan baru ini. it was superfun!

Sampai akhirnya bikin buku Ngodo Nani Hami yang dibela-belain begadang dua malem di rumah pak Ali yang ada gensetnya. Walaupun belum maksimal, tapi saya cukup puas.

Pada akhirnya kelompok kami menghasilkan 3 buah buku: Ngodo Nani Hami (it means Duduk bersama kami semacam buku cerita tentang kehidupan masyarakat Komodo), Kamus 3 bahasa Inggris-Indonesia-Komodo, dan Buku Inventarisasi Potensi Desa Komodo (buku ini berisi segala macam data dasar tentang desa. Referensinya asli diambil dari survey lapangan termasuk jumlah ternak kambing, penghasilan rata-rata masyarakat, hingga penyakit yang paling banyak di masyarakat).
Buku ini insyaallah akan di follow up oleh Gamapres UGM, akan dicetak atau dijadikan ebook. Yeaaaaaaay!!!!!


It will be a very long post. sabar yah :')

Ini kayaknya masih di Pulau Rinca, pas baru aja datang

foto megang komodo? yes I did! wkwk


Foto ditempat foto instatreveller hits? I did!


best team ever! the unpredictable team! wuakakaak (unpredictable karena nggak tau bolanya lari kemana)


ngajar nyanyi merah-putih. berkibarlaaah bendera negeriku~~ jadi melayu gitu nada mereka

work hard play harder! lasa island, pulau kecil tepat di depan pulau komodo.
pelarian yang tepat ketika kau penat dengan pekerjaanmu. 

makan indomie goreng mentah diatas view seindah ini? yes we did! we diiiiiiiiiiiiiiid!!!!!!! bangga #anakindomie

sore? kalo nggak maen voli ya foto-foto

maket study. abaikan background orang-orang terkapar itu. 

keluarga dua bulan dan rumah batu super gerah wkwkwk

Riffat, kartika, lalalla, kiky, lilili, lelele, gea

program kegawatdaruratan medis utk para ranger: ceritanya jadi korban gigitan ular. harus akting beneran, teriak-teriak wuakakak

cheers! 


Yah begitu lah kurang lebih kisah-kisah selama KKN. Banyak lagi cerita seru kayak jatuh dari dermaga (lololololol) iye hari terakhir gue jatoh dari dermaga gara-gara bawa ember cucian, Ceritanya kaki gue mijak ke kayu tua yang akhirnya ancur, terus gue jatuh. Iye kebawah. Tambah drama. baju gue nyangkut di kayu akhirnya gue kegantung di dermaga. cucian amburadul ga tau kemana.
sampe akhirnya pas kelar nyuci lewat situ lagi jembatan dermaganya dibongkar karena takut makan korban lagi. Sekampung tau! Anjaaay wkwkkw

Kok jadi pake gue-gue an sih? sudahlah.

Well it was a very amazing experience. Superdupermegabombawesome~ aaa tak tergambarkan~
KKN lagi? idk, maybe another part of this country or maybe not. 
Indonesia timur memang super, super alamnya, super masalahnya. Hahaha
Yah begitu lah KKN ya, membuka mata saya yang sebenernya anak rumahan ini jadi melek dikit. 

Akhirnya saya mau mengakhiri cerita KKN dengan mengenang masa-masa susah air, susah listrik dulu. Kepanasan di desa. Tapi harus beradaptasi secepat mungkin. Belajar masak, bikin tim masak, and thanks so much tim masak hari senin Harumi & Andika yang gak mau masak ikan dan pilih masak nasi uduk walau harus motong dan marut kelapa dulu. Terimakasih yang bikin aturan 'nggak boleh protes masakan temen, kalo protes harus cuci piring semua orang plus alat-alat dapur.' Aturan sederhana, tapi ditaati oleh semua orang. Makanya selalu rukun, makan dengan hati riang walau kadang masakannya kasinan, nggak enak, atau gimana. Oke saya bikin pengakuaan kalo saya benci banget kalo ada yang masak cumi kering wuakakak. itu sumpah asin bwaaaaangeeeet! Sama telur lava. plis, warnanya mengerikan. Pake saus lokal. dan apes banget saya dapet yang rasa kapur barus. hahahaha!!! 

Kangen main voli tiap sore. Lapangan yang tadinya sepi, jadi rame karena anak-anak KKN :') sampe ikut lomba voli. nyusun strategi malem-malem, dan sekalinya nyetak angka heboh dan senengnya minta ampun :')

Drama-drama rumah dua yang koplak. Drama ada tikus lewat kakinya Afi, serumah teriak heboh, tetangga pada dateng kirain ada yang kesurupan. 

Drama pintu kamar mandi copot dua kali gara-gara Ardys. Malem-malem pula. Pas nggak ada listrik. Wkwk

Drama kompor meleduk tengah malem, hampir ngebakar rumah. Drama kompor ilang gara-gara jadwal piket senin hahahaha!!!

Drama cucian gelas numpuklah, kamar mandi bau lah. Sampe Toro nggak pernah mandi juga jadi drama wuakakka!

Aaaah yaaa aturan kamar mandi di rumah dua adalah:
Dilarang mandi di rumah
Boker pake air secukupnya. jangan boros!
Wudu maksimal 2 gayung

Iiya, ga boleh mandi di rumah, palagi cuci baju. pernah nyuci baju malem-malem, saya hasa afi toro. 
Saya harus nyuciin baju toro gara-gara Hape saya ketlisut, dan saya bikin woro-woro yg bisa nemuin hp saya bajunya kucuciin. eeeeh dia nemuin wuaakkaka. kampretnya cucian dia super banyak. *encok*

Mandi disumur bareng Afi. Pake kemben! lagi enak-enak sabunan tiba-tiba ada masmas dateng nyamperin. Nawarin mandi dirumahnya. alamaaaaaaaak~~ bodo amat ama aurot. stay cool like nothing happen! tetep sabunan pake puff! 


Banyak banget yg kelewat deh kayaknya, tapi lelah, adek gak kuat.
Sudah jam 2 pagi. Saya pamit tidur dulu. Semoga kebaikan selalu menyertai kita, warga Komodo dan masyarakat Indonesia bagian timur. 






Life is either a great adventure or nothing
-helen keller-







Saturday, January 30, 2016

hello komodo part 3: Setabe!


Adaptasi//observasi//

Artinya permisi.
Kuping kami harus mulai beradaptasi mendengar bahasa lokal begitu matahari pertama kami terbit. Semangat menjalani 'hidup baru' masih menggebu disambut oleh telor bebek yang muncul dari balik bukit. Sempurna~

every morning view, keren ya :')

Setelah terbit bulat sempurna, sedetik kemudian hawa hangat mulai menjalar, detik berikutnya kami kepanasan! Oke, ini lebay. Matahari terbit sekitar pukul 6.00 (tergantung bulan apa), begitu pukul tujuh, pelan-pelan sinarnya mulai melelehkan peluh. Jam sepuluh rasa-rasanya sudah tidak tahan lagi sama panasnya. Sengatan matahari disini luar biasa panas. Seminggu pertama, setelah jadwal makan siang, kami serempak tidur. Karena nggak tau lagi harus ngapain, dan diluar super panas. Keringat mengucur dari mana-mana, kipas plastik jadi penyelamat. Galon yang dibeli dari Labuan Bajo habis dalam hitungan jam. Kami meleleh di minggu pertama.


Seminggu pertama

Seperti orang-orang KKN pada umumnya, meskipun kami sudah mempunyai program pokok, tapi tetap saja harus survey kondisi lapangan. Yak seminggu pertama kami jalan-jalan, hunting foto, kepanasan kalo siang, bikin jadwal masak, nyusun program ulang, bikin timeline program, sampe akhirnya di akhir minggu pertama saya, Afi, Rifan, Brita dan geng pejuang baris depan, survey untuk penoromoran rumah. Awal minggu kedua sudah bisa masang stiker nomor rumah. Kebagian di RT ujung, jalannya jauh, dan masih belom bisa adaptasi sama teriknya matahari, saya pun tepar. Btw nempel rumah nggak segampang itu. Naik-turun tangga berpuluh rumah. What? Tangga?? Yep, dan kiky dan tangga bukanlah jodoh sehingga yang terjadi adalah saya terkapar di kolong rumah orang. Pas bangun Afi sama Riffat udah kelar nempelin stiker. Lol~

abis mandi sama nyuci di sumur ceritanya


of course abis nyuci lagi di hari yang beda


Tidak mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, cuaca baru, gaya hidup dsb. Butuh waktu kurang lebih dua minggu untuk bisa menerima bahwa air terbatas. Beruntung dirumah ada kamar mandi dan WC, yah walaupun distribusi air ke rumah 4 hari sekali. Nampung di bak mandi penuh plus ember-ember, tapi tetep aja kurang buat bersebelas. Nggak bisa buat mandi, nggak cukup. Air di rumah cuma bisa buat masak sama BAB doang. Kalo mandi? Ke sumur, ke pos TNK, ke Pak Hajj (sensor), ke laut, ke tetangga,  asal nggak dirumah. Itu aturannya, nggak boleh mandi dirumah. Seru ya! Wk~

Banyak banget yang mau diceritain. Sampe bingung mau nulis yang mana dulu hhahaha. Kalo nulis kegiatan disana ngapain aja, sama aja kayak nulis laporan I1, males. Yaudah aku share hasil hunting foto untuk buku aja.

Permainan yang tiap sore dimainkan bocah-bocah ini disebut Golong atau gulung. Cara mainnya putar ban dengan tongkat kayu kecil, usahakan lurus, jangan sampe belok apalagi kecebur laut. 

Dermaga nggak pernah sepi dari si anak laut. 


Busa apung. Rule of third. 
Pulang sekolah para gadis remaja mencuci baju ke sumur, rame-rame lebih seru, ada temen nggosip.

Kambing dan simpanan air warga. Musim kering memang menyusahkan buat para kambing.

Cumi. Digarami lalu dijemur biar tahan lama supaya bisa di jual ke Labuan Bajo dan pulau lain. 

anak-anak, pulang sekolah, bermain karambol? good idea ya. dibawah bayangan pohon biar nggak kepanasan.

rambut gondrong? cukup panggil bapak, kakak, om atau tetangga buat nyukur.

Angka kelahiran tinggi, adek kecil udah bisa momong adeknya yang paling kecil.

Sederhana, bahagia.

'menyusui' adek
Kolong rumah: tempat bapak memahat, tempat anak bermain, tempat emak-emak ngerumpi. 

Kolong rumah: tempat sampah?

Kolong rumah: tempat tidur. Memang adem sih kalo siang-siang nongkrong dikolong rumah. 

ketika surut

Ketika surut: bapak memperbaiki kapalnya

Selepas asar, bocah-bocah memang senang bermain. Dimanapun. Dermaga salah satunya. 
one two three, RUN!!


golong golong golong
 
rebutan permen ketika ada turis datang

ngantri martabak. Penjual makanan disini jualan dua kali sehari. Pagi hari jam 5.00 sampe jam 6.30 biasanya udah habis. Jualan lagi jam 12.30, sejam kemudian habis. Apapun jualannya. Donat, martabak, pisang goreng, ubi goreng dll.

Barang belanjaan dari LBJ

'Aku bisa nggambar lho, Kak!' *happy




Masih banyak foto dan cerita yang mau dishare. Semoga nggak males nulis part berikutnya.

Buku? Buku apa? Ya karena sudah berniat dari awal ingin membuat buku, alhamdulillah kesampean dan sekarang bisa dibaca di issu.com!!!




See you on next post! Cheers!