Thursday, February 28, 2013

mars-phobos-deimos #2 gaia



M: "Ini pembelaan saya, Bumi. Bukan salah saya maupun mereka tentang apa yang terjadi pada mereka berdua, Phobos dan Deimos. Saya hanya menjalani apa yang sudah di takdirkan oleh big bang yang membuat kami bertemu. Big bang telah mengatur semuanya, mengatur saya, kamu, venus, merkurius, pluto, bahkan letak nebula sekalipun. Big bang juga yang telah membuat semesta ini jadi penuh tabrakan bintang berekor dan mentakdirkan kau dengan Selene. Karena big bang kita berada disini. Jadi apa yang kau katakan padaku itulah takdirku, Ge. Kau juga punya takdirmu sendiri. Dan entah kenapa kau tahu banyak tentang takdirku."

B: "Yayaya, saya ingat big bang dan itu yang membuat saya terjebak disini. Terkadang mengingat big bang itu menyebalkan. Oh kenapa saya malah curhat."

M: "Hahaha jadi selama ini kau tidak suka dengan takdirmu? Kasihan sekali. Kenapa kau malah mencaci maki saya dan takdir saya? Bukankah kau punya masalah sendiri yang harus kau selesaikan? Ohya, bagaimana kabar emu? Burung itu lucu sekali, sayang dia punah. Kau tidak berhasil melindunginya-kah? Dan bagaimana kabar hiu-hiumu? Saya dengar mereka hampir punah karena dikonsumsi? Kau akan membiarkannya?"

Bumi diam, tercengang. Semua yang dikatakan Mars benar dan lebih penting untuk direnungkan daripada apa yang berotasi dipikirannya sekarang.

Semesta tersennyum kecil.

Gaia
si ibu dari segala keindahan dan kehuru-haraan

Mars-Phobos-Deimos
si dewa perang-si penakut yang bisa terbang-tukang teror! 


Monday, February 25, 2013

Selat Mbak Lies

Adalah salah satu icon kuliner Kota Solo dan selalu bikin penasaran orang luar Solo. Selalu ada pertanyaan
"selat solo kayak gimana sih?"
"Selat? Salad? Sayur ya?"
"Katanya selat solo enak ya? Kayak gimana itu?"
"Eh, selat solo yang enak dimana sih?"

Yaps selat adalah makanan yang berisi sayuran dan daging. Kentang goreng, wortel rebus, kacang panjang rebus, kacang polong, tomat, daun selada, mayones yang disebut monster oleh sebagian orang, daging/galantin, telur kemudian disiram kuah manis berwarna cokelat. Bisa bayangkan?

Ada beberapa warung selat yang saya kenal di Solo, salah satunya warung selat Mbak Lis yang berlokasi di Serengan, masuk ke gang kecil yang cuma bisa di lewati sebuah mobil. Tapi jangan salah, selat disini sudah terkenal, banyak artis ibukota yang pernah singgah disini kemudian menuliskan komentar dan tanda tangannya di piring-piring pajangan. Saya kenal selat ini sudh dari jaman SD, dulu sering banget pulang sekolah dijemput mama terus makan disini, dulu masih kecil warungnya, sekarang sudah besar dan terkenal. 

Menu: selat lidah segar, selat bistik segar, selat galantin segar, selat galantin kuah saus, stup makaroni, gado-gado, sup matahari, tahu acar, es teler, es sirup, es teh, es jeruk, dan lain sebagainya. Range harga 4000-13.000. Cukup murah kan? Enak dan murah

Ohiya! yang unik disini adalah pelayan yang pakai kostum-kostum unik, tiap hari ganti kostumnya.Waktu kesana pernah kostum Jawa (kebaya, jarik, sanggul, blankon, beskap), kemudian suatu hari lagi kostum noni-noni pelayan Belanda gitu, pernah lagi kostum kayak negeri dongeng, suatu hari pake kemben dan lain sebagainya.
Terus interior warungnya serba keramik, piring-piring nempel di dinding, guci-guci di tata dan dipake untuk tempat makan, guci tempat cuci tangan, tirai-tirai dari kerang, ribet tapi unik.

Tadi siang kesini sama mama, huehehe

selat lidah kuah segar
selat galantin kuah saus
es teler, es teler paling enak yang pernah dicoba

nyams~

bakso kadipolo

semangkuk kehangatan dan kelezatan haha
Saya pecinta bakso dan selalu berburu bakso manapun yang enak! Dan entah kenapa saya dilahirkan di kota yang tepat karena banyak bakso enak di Kota Solo. Ini jadi salah satu favorit saya. Lokasinya ada beberapa cabang, kalo saya selalu beli di depan RS Muhamadiyah. Disana selain bakso juga ada makanan lain, laukpauk, sayur, gorengan, gudeg, lodeh, asem-asem, oseng-oseng kikil, dll, begitulah, dan semua makanannya enak. Ulang! Semua makanannya enak! Sebanding dengan harganya. Range harganya dari 2.000-belasan ribu.

Menurut cerita mama saya, dulu Bakso Kadipolo ini tempatnya di jalan Dr.Radjiman, sebelah barat Pasar Kadipolo (bangunan putih yg katanya bekas rumah sakit) dan rame banget pada tahun 80 sekian. Kemudian meredup dan baru bangkit lagi tahun 90sekian, anak dari pendiri bakso yang melanjutkan. Dan sekarang ada Dapur Solo, itu versi lain dari Bakso Kadipolo, yang jual lauk-pauk dan sebagainya itu.

Kembali ke bakso, bakso disini isinya 3 bakso halus dan 1 bakso urat, ato boleh minta sesuai selera, bihun, tahu bakso (kadang ada kadang gak, kadang tahu putih) dan pangsit goreng. Baksonya empuk, banget, gak terlalu kenyal, dagingnya pas dan kuahnya *slurp* seger, gurih, enakss. Harga: 8.000 kalo tidak salah.
Ohiya teh disini enak lho harganya 4.000, pokoknya kalo bikin sendiri di rumah rasanya ga pernah sama walaupun udah dicampur segala macem haha...

hayooo siapa yg belum pernah kesini :P



long weekend yang disengaja

Huo~ it's monday night but I'm still stay in my home, disapearing from Jutap's life for a day might be good haha! Hallo guys, how's your day? It's feeling like holiday since last friday evening, arrived Stasiun Purwosari at 4 in the evening, eat Bakso Kadipolo, then accompanied my mom to buy her stuff haha, oke a shoes. It wasn't mom and daughter time, because we went with my cousin, he's Ian, he stayed at our home for a month because of holiday. What nice! Then we eat dinner at home! My mother cooked dish yummy! there's no reason to say 'gak enak' to my mom's.

Saturday! that's was the reason why I came home : si gembul, adek saya pentas teater dan dia jadi salah satu pemeran. Judulnya 'Buruk Rupa Cermin Dijual" 
Tempat: Gedung Arena Teater TBS (Taman Budaya Surakarta)
Ceritanya tentang sebuah keluarga yang terdiri dari dari Bapak-Ibu-Pembantu-Sopir-Anak Kos dimana intinya si Bapak yang bernama Kanjeng Ngasto Yuswo selingkuh dengan pembantunya yg bernama Mojah. Sedangkan si Ibu yang bernama Kanjeng Ibu suka-sukaan alias naksir dengan anak muda yang ngekos di rumah mereka (saya lupa namanya). Nah terus sopir yang bernama Rumongso itu sepertinya naksir Mojah. Kisah disebuah rumah yang complicated dan melenceng dari norma tersebut hanya disaksikan oleh sebuah cermin tua yang keramat. 
Adek saya jadi Kanjeng Ngasto Yuswo.
Saya, mama, Ian, Bunanik dan Om Heru (orang tua Ian, adek mama) dateng telat 15 menit, pffft, itu sebabnya kami nggak lihat cerita dari awal dan nggak liat si gembul akting dari awal.
Teaternya untuk ukuran ekskul SMA cukup bagus, penataan panggung, lighting, musik, dan akting pemain sudah cukup bagus. Musiknya saya kira record di tape, ternyata langsung dan itu pake alat musik tradisional (kendang, saron, bass yg gede apa namanya? itulah pokoknya, dan paduan suara sinden). Akting pemerannya bagus, yang kurang adalah Mojah yang bagian terakhir karena kurang greget dan kurang serem, harusnya pas adegan itu jadi puncak-puncaknya, tapi malah gak dapet emosinya. overall, that was awesome!

stage
ian-me-mama with gembuls :3

Sunday! Time to durians! dari hari sabtu sebelum pergi ke teater sempet beli 3 biji durian di daerah Telkom, Gladak. Saya udah ngidam durian berhari-hari lalu, langsung kalap makan, hahaha. Minggunya masih belum puas makan durian akhirnya pergi ke Matesih. Makan durian sepuasnya deh, entah saya habis berapa yang pasti perjalanan pulang saya tepar di mobil.



Sorenya saya, gembul, mama pergi ke salon buat creambath dan potong rambut, akhirnya berhasil ngajakin gembul ke salon juga!

bahagia itu sederhana, cukup kumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga :)

and it's the reason I didn't go to Jogja today!


ayam goreng ala mama



happy monday! (feel weird to say it)


Sunday, February 17, 2013

little bit fun, late-surprize, archigowes

Happy sunday! Because it's still sunday, so there's always reason to post everything. It's good to tell you about little fun thing I did several days~

It was superlate surprize party for Miftah! It should be on Februari, 2nd but we just did it on 14th bwahahahha
Bermodalkan secuil cupcake dan lilin gong xi fa cai ditambah tetekbengek-birthday-thing: telur, tepung, sekam padi dan you know what~ minyak goreng -_-
Habislah dia dikerjai saya, Rahmi, Ijah, Suva, Daniar, Dona, Edo, Dicky, Yayank, dan mas-mas kosan mereka yang gokil-gokil malam-malam di teras belakang kosannya! huohoho then, pizza came!

lilin gong xi fa cai dan Dona

yailah udah tau mau dikerjai, tapi masih sempet nggaya

miftah and the girls, eh liat, ijah cantik ya

bwahahahahak!

Kemarin, 16 Februari, saya bersama rombongan Archigowes 18 orang (2011 dan 2012, miftah, suva , rahmi, ijah, esti, andi, eka, puja, vivin, sinta, esti, anin, terus saya gak inget lagi namanya, maaf belum hafal) menyusuri Selokan Mataram! What so fun! Berangkat dari kampus ngaret banget, jam 8 kurang, menyusuri Selokan Mataram lagi ke barat, Esti anak 2012 jatuh tapi lucu banget, dia dan sepedanya nyungsep di sawah, yg bikin lucu adalah waktu dia menghilang dibalik ilalang tinggi yg terdengar bukan erangan kesakitan tapi ketawanya dia. hahaha
Setelah nyebur sungai akhirnya sampai sana jam 11.30an, Rahmi nabrak portal lagi! Hujan mengguyur bendungan Ngancol alhasil kami makan indomie di warung, sempit, rapat, dingin, tapi pas untuk 18orang, ada mainan: anak kecil bernama Putra. Pulang basah-basahan kehujanan. Istirahat di masjid kemudian lewat jembatan gantung, sepanjang jalan banyak pedagang durian, kyaaaa!
Cerita seru lebih jauh saya akan post di archigowes.blogspot.com :D

kyaaaaaaaaaa
kaos baru langsung dipake dong :D, me, puja, andi,
bener gak sih puja namanya :3
rombongan archigowes setelah nyebur sungai
rombongan archigowes bersama Putra kecil di Ngancol

Kembali studio yuk :3



dokumentasi by suva (as always)

Sunday, February 10, 2013

bukit bawah pohon

bukit bawah pohon


"Ya? hmm... masih, kamu dimana? Apa? Iya saya masih menunggu kamu. Ya? Saya sedang duduk sekarang, anginnya semilir sekali disini, di bawah pohon... Duduk di bukit teletubis, di bawah pohon. Tempat kamu biasa baca novel. Selera kamu keren juga ya, saya juga nyaman disini, bisa lihat orang lalu-lalang, bisa lihat orang ribet, bisa lihat orang berantem, bisa lihat tukang sampah dan cleaning service, bisa lihat bapak-bapak tukang nyiram kebun, bisa lihat teman-teman kamu lari-larian ngejar dosen, pantas kamu betah. Dan sudah tiga jam saya menunggu tapi masih betah."

percakapan dengan telepon genggam, hari Senin siang


Selamat kembali ke kampus Jutap :)


Friday, February 8, 2013

how's my life several days

Akhirnya saya putuskan menulis juga, saya di Jogja sekarang, kemarin balik kesini karena mau daftar studio. Naik motor sendiri, saya kecelakaan, jatuh sendiri lebih tepatnya. Berangkat pukul tujuh lewat Mbaki, bukan Kartosuro, sampai 20 kilometeran dari rumah saya baru ingat kunci kosan ketinggalan. Akhirnya saya putuskan kembali. berangkat lagi pukul 8 lebih, sampai setelah Pasar Daleman saya jatuh. Terlalu ke tepi kiri sampai di kerikil-kerikil, pas mau naik lagi ah ternyata jarak antara aspal dan pasir cukup tinggi. Apalah daya, akhirnya saya ngerem dan motor oleng, sraaaaaaaaaak! Kebentur, mimisan, hidung lecet, lutut memar.
I am fine now, ya cuma bahu kanan kiri, tengkuk sama lutut masih njarem.

KHS saya jelek banget semester ini, hanya satu nilai A- dan ada nilai C dan D dalam satu KHS, parah, banget. IP nggak sampe tiga dan beban SKS pun nggak maksimal, saya ambil 20 SKS semester ini. Yah walaupun SKS nggak maksimal tapi semoga nilainya maksimal. Amin. :)

Saya lagi di kosan, istirahat, tapi tangan dan pikiran nggak bisa diem, udah lama banget nggak 'bertemu' teman-teman saya: spidol dan cat air. Dan kebetulan tadi malem saya nemuin blog yang gambarnya 'gue banget' hehehe, tanpa babibu langsung ambil spidol dan corat-coret.

Siang ini si Ijah dateng, pas dia masuk dan melihat kamar saya yg super berantakan spontan teriak, "Apa-apaan ini, Kik!" saya nyengir dan semangat 45 nunjukin blog tadi. Kyaaaaaaa! you got it beb! eh dia girang bukan main hahaha! Kami girang luar biasa! :D
Akhirnya saya sama Ijah memutuskan ke toko merah buat beli kuas lagi karena saya cuma punya reeves nomer 4, 6, dan reeves gepeng entah nomer berapa. Disana akhirnya saya sama Ijah beli dua kuas lyra 00 dan 01 serta cat air baru, padahal semester ini poster sudah pake digital hahaha yasudah. Yang penting happy!
comparing
Sejujurnya saya lebih suka pakai cat air pasta Pentel dari pada blush-on nya Faber Castle, lebih friendly dipakai dan lebih mudah mencampur warna. Kalo kuas saya suka reeves. Lyra lumayan, lebih murah pula, kalo Picasso, hmmm murah sih tapi~

fastsketch with connector pen
faber castle

fastsketch with connector pen
faber castle

fastsketch with connector pen
faber castle

fastsketch with connector pen
faber castle

payung, watercolor, pentel

maybe she's an indian, watercolor, pentel
flowers, watercolor, faber castle
rounded flowers, watercolor, pentel
sunflower, watercolor, pentel
rain stuffs, watercolor, pentel
junior high school mates, spidol, fast sketch

junior high school mates, EB pencil, fast sketch
vintage lamp, watercolor, pentel
arch-stuffs, watercolor, pentel and fabercastle
tummy-stuffs! watercolor, pentel and fabercastle

Tuesday, February 5, 2013

Oishii Bar | Tiga Tjeret


Akhirnya setelah satu setengah tahun saya bertemu lagi dengan Dina, dan Ninda. Mereka semacam otak kegilaan saya jaman SMP. Lama banget ya. Kami mulai jarang ketemu sejak SMA, jarang banget. Terlebih kuliah ini, saya harus ke Jogja dan Ninda ke Bandung, di Telkom. Dina masih bertahan di Solo, UNS. Mereka ini duo ITers, kalo lagi ngobrol ngomongin hal-hal berbau teknologi saya merasa paling bego. 
Tapi entah kenapa saya ngerasa nggak ada yang berubah. Ninda tetap Ninda dan Dina tetap Dina. Mereka sama-sama gila dan mmm gentong hahahaha!

Tadi siang kami ke Oishii Bar, Jalan Veteran 276. Restoran Jepang, mungil dengan harga yang bisa dijangkau anak kuliahan. Lokasinya di sebelah timur Gedung Niekmat Rasa, ada neonboxnya kecil sih. Dari luar ada outdoor dining sama kitchennya, terus ada pintu geser untuk masuk ke no-smoking areanya. Didalam cukup kecil, tapi nyaman, suasananya ke-jepang-jepangan, ada wallpaper bambu dan musik anime.
Menu? Tadaaaa~ cukup lengkap! Appatizer: miso soup, tempura, takoyaki dll, noodle: spicy ramen with chicken/beef/seafood dan udon. Rice: chicken katsu curry. Rolls: banyak jenisnya, gak hapal. Ada sashimi juga. Minuman ada milkshake dan minuman seger juga. Harga makanan mulai 8,5k-42,5k. Minuman 4,5k-14,5k.

Yaps, kami pesan:
ocha cold : sejenis green tea dari Jepang. gak pake gula, dan itu free refill terus kami nambah 3 kali haha
spicy ramen with chicken (level 2)
chicken katsu curry
back cruncy tuna roll
cruncy salmon roll

saya makan ramen dan roll-roll itu

spicy ramen with chicken level 2

Ramen? Spicy~ pedes super karena level 2. Isinya wortel, toge, sawi(?), telur 1/4 potong, daun bawang, daging ayam, dan entah apa gambarnya naruto. Kuahnya enak, mienya lembut kecil-kecil, overall, I like it! Mau deh makan ramen disana lagi. Dan mau banget kalo telurnya jadi 1/2 gitu.

chicken katsu curry

Chicken katsu curry, menu si Dina. Nasi dengan chicken katsu dan kuah curry yang creamy dengan rempah-rempah yang kerasa banget. Nasinya banyak banget pula. Enak! itu sih yg saya rasakan.

back cruncy tuna roll

Back cruncy tuna roll, kami makan bareng-bareng. Sushi mateng, isinya tuna yang digulung nori terus digulung nasi diatasnya ada alpukat dan mayonaise ditambah 'kremes'. Sensasinya dimulut nyaaaaaams~ asik lah. 

cruncy salmon roll

Cruncy salmon roll, sama seperti tuna roll, cuma bedanya dagingnya salmon crispy dan diatasnya gak pake alpukat sama mayonaise. Mmm nggak seenak yang back cruncy tuna roll.

Pengen makan unagi roll banget, tapi gak ada. Kapan-kapan deh kesana lagi, yapssss?

Yak karena hampir 2 jam kami disana akhirnya kami pergi ke tempat lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah tempat makan lagi. Cafe Tiga Tjret, Ngarsopuro, sebelah timur Omah Sinten.  Ohya, material di sini ceritanya bikin dari barang-barang bekas, lampunya dari gelas air mineral, kaki meja dari kaki mesin jahit,  terus apalagi saya lupa. Konsepnya urban style yang menyatukan kesibukan kota dan gaya pedestrian Ngarsopuro. Atmosfernya wedangan atau angkringan yang santai dan nyaman untuk tempat nongkrong. Ada wifi pula. Kalo duduk di atas viewnya Pura Mangkunegaran dan jalan. Serta seng-seng dan genteng tanah liat bangunan lain, yang paling penting bisa liat pasar klitikan Ngarsopuro dari sana. 
Di sana ngelanjutin ngobrol dan cuma mesen es beras kencur dan susu jahe plus lumpia. Harganya murah, harga angkringan. Beras kencurnya seger dan lumpianya hmmm standar lumpia. Menu yang lain belum nyoba. 

lumpia
lampu dari gelas air mineral

dinding lantai 2


sampai jumpa bulan Juni ya!
Niswah Wara Pratidina (@niswahwara)
Tetty Syamei Rianinda (@ondhaondhi)

palloncino(s)

palloncino(s)

Seminggu lagi kuliah aktif, saya nggak mau liburan saya nggak berisi, kosong, nyampah. Saya putuskan melukis. Ini untuk pertama kali saya menggoreskan kuas yang basah cat minyak ke kanvas. Nggak semudah melukis dikertas menggunakan cat air seperti yang diajarkan waktu TKAD. Bermodal nekat dan teknik mencampur antara cat dan minyak yang sejam sebelumnya saya pelajari. Ternyata ada tiga teknik melukis di kanvas.Yang pertama teknik basah, yaitu mencampur cat dan minyak. Teknik kering, hanya menggunakan cat tanpa mencampurnya dengan minyak, dan teknik campuran. Disini saya menggunakan teknik campuran.

Aliran lukisan? Entahlah, sebelumnya juga saya baca dan saya tertarik dengan aliran fauvisme dan kubisme, tapi ini? Saya belum tahu lukisan ini aliran apa, sepertinya cuma lukisan asal-asalan kayak anak TK. Tema? Seorang anak kecil memegang balon warna-warni, seperti seseorang yang memegang warna-warni kehidupannya. 

Untuk pemula saya merasa gagal dengan lukisan ini, tapi saya suka warna-warni balonnya. 

ndol-ndol
balloons


Sunday, February 3, 2013

Ficus Benjamina #1



Hai Bumi, apa kabarmu?
Saya ingin mencurahkan apa yang ada di pikiran saya belakangan ini. Saya punya suatu tempat favorit di jalan yang saya lewati menuju pusat ilmu pengetahuan, tempat itu adalah sebuah lahan luas dengan rumput ilalang dan dengan bongkahan dinding bekas bangunan yang sudah ditumbuhi lumut dan tanaman rambat. Yang membuat tempat itu spesial adalah sebuah pohon yang terlihat seksi dari arahku melaju. Setiap melewati tempat itu dalam hati saya selalu berkata, demi Bimasakti yang sangat luas jangan sampai tempat ini hancur. Tapi sepertinya dia tidak mendengar. Beberapa hari lalu saya melewati tempat itu dan telah berdiri seng-seng penutup tempat itu dan tertanam bowplank disana, kemarin saya melewatinya lagi dan profil-profil besi bertulang sudah tertancap kokoh disana. Sepertinya saya tidak akan lagi melihat keseksian pohon itu karena terhalang atau mungkin... Hhhhh... semoga kau selamat, pohon mungil yang kupanggil Ficus benjamina.


jalan Solo-Jogja sekitaran Klaten


Friday, February 1, 2013

senja


"Nanti kutemui kau lagi. Berjalanlah beberapa meter ke utara dari tempat kau mengirimkan hadiah itu padaku. Aku menunggu disana, dibawah pohon ditengah bangunan itu. Jangan lupa nikmati perjalananmu keisini, lihat sekelilingmu dan lihatlah keatas, langit senja di kota kita ini terlihat indah dari tempat kau berdiri."

Gladak, Surakarta