Sunday, December 25, 2016

Perjalanan Hati


Senin,  12 September

Hati adalah anugerah terunik yang pernah ku terima. Dia bisa melambung tinggi, tapi kadang firasat membuatnya jatuh ke palung ketakutan yang paling dalam sekalipun. Pun ketika baru sekedar firasat.  

Selasa, 13 September

Kata orang lari bukan solusi,tapi lari adalah cara tercepat keluar dari jerat sesak hati. Bayangkan kau berada di dalam gedung yang dikepung asap, yang kau lakukan pasti mencari tangga darurat untuk keluar. Begitupula dengan hati. Dia akan butuh ruang lain untuk menyelamatkan dirinya dari rasa sesak. Agar bisa bernafas lega.  


Rabu, 14 September

Wajar saja hati berharap ketika kau menawarkan suatu yang hebat. Jika kau tak merasa hebat, tolong jangan berani-berani menawarkan sesuatu padanya. Karena dia selalu tahu bagaimana cara mengingatmu, menjagamu dan membalasmu.


Kamis, 15 September

Terkadang hal-hal yang terjadi disekitar kita memang diluar akal manusia. Terkadang logika tidak bisa dibahasakan. Namun hati selalu memberi pertanda, entah baik atau buruk. Hati selalu memberi peringatan, agar kita selalu menyiapkan diri untuk menerima berita-berita yang tak ingin di dengar. Mengingatkan untuk kita bersiap agar dikuatkan. Bahkan mungkin menyiapkan dirinya untuk menyerah. Apakah hati diciptakan sebagai tanda peringatan dariNya? Ataukah semacam alat perantara dari Sang Pencipta kepada hamba?


Jumat, 16 September

Ketidaksanggupan hati menerima beban hanya bisa disimbolkan oleh air mata. Tak ada yang tahu seberapa hancurnya, diluar hanya terlihat air yang menetes dari mata. Hati dan penciptanya yang tahu bagaimana rasa yang sebenarnya. Jangan dibayangkan, aku yakin kamu tidak sanggup. 


Sabtu, 17 September

Izinkan hatimu sejenak untuk menghirup sedikit udara bebas. Maka larilah dia ke tempat yang indah untuk memulihkannya. Sembari mendengar cerita-cerita yang menenangkan, nasehat dari sahabat dekat, atau lantunan ayat suci.


Minggu, 18 September

Hati selalu tahu bagaimana cara melepaskan, meski sebenarnya tak sanggup, tapi kenyataannya dia cukup tegar mengambil keputusan. Bukan berarti menyerah. Dia cukup dewasa dan bersahabat dengan kata ikhlas. Meskipun sebenarnya baru belajar apa arti kata ikhlas. Namun hati tak berhenti merapal doa-doa mujarab yang mampu menenangkan dirinya.


Senin, 19 September

Terkadang hati berjalan sendiri, melupakan logika. Namun pada suatu titik, hati akan mengingatnya. Mengingat apapun yang perlu diperjuangkan, yang telah diikrarkan. Titik balik hadir ketika ia telah mengingat sejauh apa jalan yang telah ia tempuh. Apakah akan maju, atau malah mundur, ketika dia lemah. Maka ketika dia menemukan kekuatan, dia terus berjalan maju. Tak perlu diingatkan orang lain, hati selalu tahu kemana harus berjalan, dia selalu tahu kemana arah tujuannya, tak peduli ada halangan di depan.  Dititik itu hati mengenal kata ikhtiar.


Jumat, 23 September

Jangan salahkan pada hati yang berharap ketika kau memberikan sesuatu yang hebat, karena dia selalu tahu cara menerima. Logikamu akan selalu dia sukai ketika bisa memenangkannya. Terlebih menenangkannya. Hati selalu mengingat apa-apa yang telah kau berikan dengan tulus. Disini dia belajar apa arti tulus. Sungguh manis. Disini pula ia belajar arti kata pasrah. 


Bogor, akhir September

Hujan di kebun raya bukan hanya mengguyur belantara pepohonan, namun juga mengguyur jiwa-jiwa yang ditimpa lara. Banyak nasehat dari para tetua yang menenangkan selayaknya hujan yang mengguyur dataran gersang. Suara hujan jatuh dan hamparan hijau rerumputan membantu hati menemukan lagi siapa dirinya.

Pun ketika nasehat yang didengar seperti “Kamu sudah di titik dimana kamu harus menyerah. Salut dengan perjuanganmu. Kalau kamu ngotot kedepan, kamu malah hanya akan jalan ditempat."

Hati yang telah menemukan lagi siapa dirinya akan terus maju dengan kekuatan yang tanpa sadar ia bangun sendiri. Hadiah paling unik ini ternyata bisa menyembuhkan dirinya ketika terluka. 





Catatan:
Naskah asli terlalu amburadul untuk di publish.
Sehingga saya singkat dan ambil kesimpulannya aja hahaha.
But, thank you Ms. NR, the only one reader of this story. 
Hope someday the reader of this blog can read this full story, too.
cheers! 

Friday, December 16, 2016

Catatan-catatan Kecil

Dear blog, 

Enam bulan belakangan rutinitas saya cuma tiduran di kasur sambil scroll-scroll sosial media. Bosen? Entahlah. Yang tadinya bosen, tapi lama-lama jadi menikmati kesempatan males-malesan ini. Ya saya bilang ini sebuah kesempatan karena saya yakin keadaan ini nggak akan selamanya. Jadi dinikmati aja. Banyak sih yang bisa dishare tentang enam bulan ini. Yaaa... kalo kata temen saya sih salah satu bagian dari 'masa-masa pelik kehidupan.' Hahahaha!

Mana dulu ya yang mau diceritakan? Proses gagal wawancara, ilmu-ilmu baru, persahabatan, cinta, jodoh, bisnis, passion, pekerjaan yang cocok, doa ibu, menikah, agama, motivasi atau apa dulu? Hmmmm..

Ohya, baru sadar akhir-akhir ini, saya memang lagi butuh motivasi karena hidup lagi asem-asemnya. Paling males sih emang buat googling kata-kata motivasi, hahaha. Nggak guna menurutku. Nontonin motivator ngomong kayaknya juga udah kebal. Apalagi akhirnya terbukti itu omongan doang walau kadang ada benernya, yaaaa cuma kalo saya sih pilih enggak deh, dari pada di doktrin sama orang ngomong. 

Lalu sudah mulai bingung mau dikemanakan langkah kaki. Sebenernya mau dikemanakan langkah kaki tuh udah ngerti. Udah ngerti tujuannya mau kemana. Ibarat kalo kita mau ke Monas, tapi ga tau lewat mana kalo dari Bekasi. Nah gitu. 
  

favicon

Lalu saya iseng scroll-scroll blog saya sendiri saking gabutnya. Mau baca-baca selama ini pernah nulis apa aja sih. Tahun ini tulisan yang ke publish super dikit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pas dibaca satu-demi satu ternyata banyak catatan kecil yang isinya pemikiran saya sendiri dikala itu. Entah itu cita-cita, doa, harapan, mimpi sampai motivasi buat diri sendiri. Yang fiksi-fiksi tersirat curcol juga ada sih. Ya tulisan makin kesini makin dikit sih, tapi kayaknya kualitas lebih baik dari pada sebelumnya. Heheheheh (berdasarkan sudut pandang super pribadi dari saya)

Selama lima tahunan ngeblog, saya baru ngerasain manfaat nulis cerita hidup di blog. Ini tuh semacam penunjuk jalan buat diri sendiri. Catatan-catatan kecil dalam setiap post itu fungsinya untuk mengingatkan apa-apa saja untuk dilakukan atau diperjuangkan. Catatan kecil ini sebagai pengingat diri dan sebagai track atau jalan untuk menuju ke depan. Bisa dibilang sebagai pedoman juga mungkin yah. Kurang lebih begitu sih menurut saya. 

Misalnya waktu itu saya nulis tentang hati dan logika yang isinya tentang kegalauan tentang pacaran, atau post di ulang tahun saya yang berisi tentang satu langkah besar tahun ini yaitu lulus, dan bagaimana memulai sebuah perjalanan, because the journey of thousand miles begin with one step. Dan banyak lagi contohnya. Aaaaah.. Tema tahun ini memang memulai sebuah perjalanan baru sepertinya ya hehehe. 

Kapan hari pernah nulis status di line: baru ngerasain manfaat nulis dialy life di blog. 

Nah, mungkin ini penjabaran dari status line saya waktu itu hhehehe.

Bukan bermaksud sombong atau apa sih ini sekali lagi cuma bentuk dari buah pemikiran saya. Menurut saya apapun yang rutin kita lakukan di masa sekarang itu akan ada manfaatnya di depan sana. Bisa nulis begini karena sudah pernah mengalami sih. Suka nulis galau diblog pun bakal ada manfaatnya, suka nggambar juga ada manfaatnya, suka baca buku apalagi, suka motret, suka bikin vlog, suka narsispun atau apapun yang disuka dan rutin di kerjakan bakalan ada manfaat di depan nanti. 

Sama kayak nabung, kalo kita rajin masukin uang recehan ke celengan, manfaatnya baru kerasa nantinya kalo udah terkumpul. Begitulah kurang lebih. 

So... Nggak jadi curhat masalah cinta sama kerjaan lagi hahahaha!

Cheers!


Monday, December 5, 2016

this is not a story when a girl meets a boy #2


Yogyakarta,
34/88
21.15


Melompat jauh ke masa-masa dimana bungkam menjadi sajian utama dalam satu hari. Logika yang sedang dipaksa untuk berpikir. Sementara hati berusaha memahami dan menerima apa kata logika. 
Lalu mereka berjodoh sehingga timbul pernyataan yang melegakan nurani. 

Kita bukan satu tokoh dalam novel bernama Keenan dan Kugy yang bertemu dengan radar Neptunusnya. Bukan pula Rangga dan Cinta yang terlarut dalam puisi dan kata-kata para penyair tua. Gue sama lu cuma satu dari ratusan si hampir-dewasa yang kebetulan ketemu lalu berjuang naik tangga sama-sama.  Udah gitu aja.  

As I've said before, this is not a story when a girl meets a boy.

note: menantang diri sendiri untuk melanjutkan story sebelumnya. Sepertinya bakal jadi pengganti cerita mars-phobos-deimos ^^