Friday, September 6, 2013

#2 KKA 26-31 Agustus 2013

Akhirnya berangkat juga kami untuk KKA setelah berbagai huru-hara terjadi selama pra-KKA. Perjalanan 6 hari 5 malam yang cukup menambah pengetahuan, ilmu, pengalaman, kuliner, teman, sahabat, tawa, berpikir lagi untuk keluar negeri, dan kesadaran untuk lebih cinta Indonesia.

Yap! Yang terakhir itu bener-bener deh. Ini pendapat pribadi alias curhatan ya. 
Sejak pertama kali ke Bali, kelas 2 SMP, saya cinta mati sama Pulau para Dewa ini. Mulai dari budaya, adat, agama, perilaku manusia, keramahan warganya, alamnya, kebiasaan, wisatawnya, aaaaaah~ nggak heran kalo Bali terkenal banget di mata wisatawan asing. Nah kelas 2 SMA juga ke Bali lagi, makin cinta, mendengar cerita dari Bli sang guide tentang orang-orangnya, kebiasaan mereka dalam menyambut hari besar, juga salut dengan mereka meskipun modernitas masuk tetapi masih melakukan adat kebiasaan mereka seperti ibadah, memakai baju khas Bali dan sebagainya. Salut!

Kuliah ini berkesempatan lagi mengunjungi Pulau Dewa. Tapi kali ini saya belajar tentang arsitektur Bali yang terkenal eco-design. Benar saja, setelah mengetahuinya saya makin takjub dengan Bali. Orang Bali mempunyai konsep yang super-duper-mega-awesome tentang konsep ekologi. Berbeda dengan konsep ekologi yang saya pelajari sebelumnya bahwa ecodesign adalah hal mengenai hubungan manusia dan lingkungannya, di Bali eco-design adalah tentang hubungan manusia-tuhan-dan alam! Well, dengan kepercayaan Hindu mereka yang kuat, konsep ekologi ini mereka gunakan untuk membangun rumah dan pembangunan bangunan lainnya. Ini disebut Tri Hita Karana.

Menurut saya pribadi di Bali ini kami nggak hanya belajar tentang eco-design tapi juga eco-culture yang mana keduanya saling berkaitan. Dari Tri Hita Karana tadi itu. Bagaimana orang Bali ini menjaga culture nya dengan baik sehingga desain-desain bangunan yang mereka buat berdasarkan culture. 


Untuk public space sendiri Kuta, Legian, dan Pantai-pantai lainnya merupakan contoh public-space yang baik, apalagi daerah Kuta. Ngomongin Kuta, saya jadi teringat beberapa waktu lalu saya ke pantai daerah gunung kidul, menurut saya pantai di gunung kidul nggak kalah keren dari Kuta, cuma daerah Kuta di tata dan diolah dengan baik sehingga mereka tidak hanya menjual pantai, namun juga cafe-cafe dan retail-retail untuk menjual pariwisata mereka. Saya pikir juga jika daerah yang berpantai bagus melakukannya juga pasti akan meningkatkan pendapatan daerah, terkenal, banyak wisatawan asing, terus Indonesia makin terkenal dengan pariwisatanya. 

Hmmm.. jadi makin pengen jadi warga Bali. *terhipnotis* Semoga bulan Januari nanti bisa internship disana, dua bulan, cukuplah untuk persiapan, nanti setelah lulus semoga bisa dapet kerja disana juga. 

Untuk di Malaysia sendiri, hmmm.. saya hanya mengungkapkan pendapat pribadi lagi nih ya, 
pertama datang kesana adalah ke Putrajaya. Kesan pertama: kotanya sepi, mirip di film-film robot dimana kota tertata rapih dan tak ada orang berlalulalang, yang ada hanya robot-robot yang disetting untuk melakuan aktivitas tertentu. Semuanya berjalan pada garis masing-masing. Stop! Ini cuma khayalan. Yah, Putrajaya adalah kota buatan dari kebun kelapa sawit yang dibangun sejak tahun 1993, jadi sudah 20 tahun. Dimana tujuan dibuat kota ini adalah untuk pusat pemerintahan menggantikan Merdeka Square (Dataran Merdeka). Sekarang masih sepi banget kotanya. Serem aja sih dateng ke kota yang di perempatan cuma ada 1 mobil di tiap sisi arahnya. Pfft...

Makanan melayu enak, makanan India juga enak, disana banyakan malah kuliner haha! Yaudah sih, tapi pas freetime sempet naik monorail ke Bukit Bintang juga sih. Nah, Jakarta lagi buat monorail ya, syukurlah, semoga mengurangi populasi kendaraan bermotor dan macet. Oya anyway, di KL mirip kayak di Indonesia, macet. Bedanya disana jumlah pengguna mobil lebih banyak dari pada di Indonesia, kalo disini tahu sendiri lah ya. 

Well, sejak malam pertama di KL saya kangeeeen banget sama Bali. Sampe pengen nangis. Baaaliiiiiii~ untungnya kuliner disana lumayan bikin betah *gendhaaaaaaaaaaaaaaang!* HAHAHAHA

Yaudah sih,

No comments:

Post a Comment