Saturday, August 4, 2012

move on (?)

Inginnya move on, tapi entah kenapa seperti ada yang memegangi. Seperti berteriak "jangan", sambil terus menarik tangan saya. Saat nyaris terlupakan, selalu saja ada yang mengingatkan. Padahal setahu saya tidak ada timbal balik disini. Pihak sana tidak dirugikan, tapi disini, saya tidak bilang rugi, hanya saja ini tidak adil karena hanya saya dan pihak saya yang mengetahui, sedang disana tidak. Tidak semudah yang saya pikir ternyata. Harus terus coba dan mencoba lagi. 

Dua tahun, tidak, lebih, hampir tiga tahun ini. Saya masih ada rasa tidak enak hati dengan 'sang'. Mengingat kejadian tragedi-tragedi yang terjadi di tempat itu. 'nyesek' kalo saya bilang. Mencoba memaafkan. Sudah termaafkan pada tahun pertama. Tapi tiap lihat wajahnya masih ada raut jengkel darinya yang terpancar pada saya. Mungkin gr, tapi itu yang saya rasa. Tatapan 'sang' yang menusuk sampai dalam masih terbayang-bayang. Kadang saya ingin berteriak padanya, "apa sih salah saya? bahkan sebelumnya saya tidak mengenal anda."

Setiap mencoba untuk melupakan, ada saja hal yang bisa membuat kembali. Kembali memikirkan. Padahal tidak banyak kenangan yang istimewa. Yang ada air mata yang mengalir dari mata saya karena merasa bersalah dan bingung dengan keadaan saat itu. 
Beberapa bulan yang lalu, entah mengapa tiba-tiba hal ini menjadi 'kuat' dan saya meyakininya. Hanya memikirkannya bisa membuat saya senyum, senang, dan lega. Ketika seseorang bertanya 'mengapa' saya hanya menjawab 'tidak tahu'. Saya tidak tahu apa yang harus saya jawab dengan pertanyaan seperti itu. Kemudian saya teringat 'sang-blog' yang isinya tentang itu juga. Keyakinanpun pudar. Tapi mengingat mereka tidak lagi bersama keyakinan, bukan, bukan keyakinan, hati saya sedikit lebih besar. Bukan senang pula. 

Move on

Susah ya. Ada selingan setahun. Hampir saja lupa dan cukup berhasil. Cukup serius sebenarnya. Saya dan sana. Tapi pada akhirnya. Wohooo! Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Penebar benih saja. Merasa sangat tolol dan bodoh dibegitukan. Hingga hari-hari saya ditemani Manusia Bodoh-nya Ada Band. Middle finger up!
Entah kenapa setelah itu kembali lagi, hingga sekarang (mungkin) setelah mengetahui ketidakbersamaannya. 
Keyakinan padanya dan keinginan untuk move on sama. Ada kalanya saya meyakinkan diri saya, tapi ada kalanya pula saya sangat ingin pergi.
Entahlah, saya merasa bodoh karena terus memikirkan ini. Beberapa bulan terakhir keinginan move on lebih besar. Saya akan merasa bodoh sekali kalau sampai tiga tahun tidak bisa move on. Gedung-gedung bertingkat akan mentertawakan saya. Bukan hanya gedung bertingkat, saya yakin sekali kalo 'sang' juga akan mentertawakan saya. Ingin sekali mengibarkan bendera perdamaian di depan wajah 'sang'. Tapi bendera putih. Tidak akan.

destiny, who knows? 

Tulisan saya sudah terlalu galau. Sudahlah, yang penting saya punya keinginan kuat untuk move on dan tidak ada alasan untuk tetap berdiri disini. Terlalu lama berdiri itu lelah. Apalagi kalo berdiri tanpa arti. Saya tidak mau membodohi diri saya hingga menyuruh diri saya berdiri, mengharapkan apa yang tidak pasti, tidak berbuat apa-apa, pasrah. Lebih baik saya berjalan, karena impian saya begitu banyak, dan menurut saya wajib dicapai daripada hanya berdiri untuk menemukan jawaban. Mungkin dengan berjalan saya akan menemukan jawabannya. Darinya, 'sang', dariku, atau entah siapa.


No comments:

Post a Comment